Suara.com - Otoritas Australia akan kembali mengevakuasi ribuan warga di Sydney akibat banjir menerjang. Hujan deras yang mengguyur Australia dalam beberapa hari terakhir kontras dengan kekeringan dan karhutla dahsyat tahun lalu.
Otoritas Australia berencana untuk kembali mengevakuasi ribuan warganya yang terkena banjir di wilayah barat kota Sydney, pada hari ini, Senin (22/3/2021).
Hujan tak henti-hentinya selama tiga hari terakhir mengguyur negara bagian New South Wales, negara bagian terpadat di Australia.
Akibatnya, sungai-sungai di sana meluap serta menyebabkan banjir dan kerusakan luas. Seruan evakuasi pun bermunculan.
"Kami perlu menguatkan diri, ini akan menjadi pekan yang sangat sulit," ujar Perdana Menteri negara bagian NSW Gladys Berejiklian.
Hujan deras yang telah merendam sebagian besar NSW ini sangat berbeda dengan kondisi cuaca di wilayah yang sama setahun yang lalu, ketika pihak berwenang berjuang melawan kekeringan dan kebakaran hutan yang dahsyat.
"Saya tidak tahu kapan dalam sejarah negara bagian yang pernah kami alami, di mana kondisi cuaca ekstrem ini berurutan sedemikian cepat di tengah pandemi," kata Berejiklian.
Banjir terparah dalam 60 tahun terakhir
Hingga Senin pagi, hujan deras dilaporkan masih melanda wilyah tenggara Australia.
Baca Juga: Banjir Australia Tutupi Jalur Pelabuhan Newcastle
Bahkan otoritas Sydney mengatakan ini merupakan banjir terparah dalam beberapa dekade terakhir.