Beberapa Kejadian Dialami Keluarga yang Posting Video Cabai Diduga Dicat

Siswanto Suara.Com
Senin, 22 Maret 2021 | 11:59 WIB
Beberapa Kejadian Dialami Keluarga yang Posting Video Cabai Diduga Dicat
Seorang Ibu rumah tangga memilih cabai rawit di Pasar Induk Rau Serang, Banten, Selasa (9/3/2021). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah video cabai rawit yang diduga telah dicat diunggah ke media sosial dan menjadi perhatian publik,  beberapa kejadian dialami keluarga Suryati di Desa Kareten, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi.

Cucu Suryati (73), Agung Prasetyo Hadi dan istri, dimintai keterangan oleh polisi sejak Sabtu (20/3/2021). Agung yang mengunggah video kasus cabai ke Facebook setelah ditemukan adanya kejanggalan. 

“Awalnya nggak percaya kalau mereka dari polisi. Cucu saya juga memaksa identitas mereka. Setelah yakin akhirnya dia mau,” katanya dalam laporan Beritajatim.

“Ya mereka datang itu tanya soal video di Facebook itu. Kemudian ditunjukkan sisa lombok dan wajannya. Kemudian mereka memeriksa dapur. Ya barang buktinya dibawa juga.”

Baca Juga: Perekam Video Viral Cabai Dicat Dibawa Polisi, Suryati: Cucu Saya Tak Salah

Sejak Sabtu malam itu, Agung dan istrinya belum pulang ke rumah. 

“Ya sudah kasih kabar kalau masih di sana. Aku ini khawatir kalau ada apa-apa. Cucu saya tidak salah, kenapa dibawa polisi?” kata Suryati.

Kejadian lainnya yang dialami keluarga Suryati, pedagang sayur yang menjual cabe mendatangi rumahnya dan meminta supaya sisa cabai dibuang.

“Iya, kemarin ke sini lagi pedagangnya, saya kasih tahu malah suruh buang cabainya. Kemudian uangnya mau dikembalikan,” kata Suryati.

Tapi, Agung melarang Suryati membuang sisa cabe.

Baca Juga: Polresta Banyuwangi Periksa Pengunggah Video Viral Cabai Dicat

“Sama si Agung tidak boleh, saya mau buang saja. Soalnya gara-gara itu malah jadi ramai. Tapi malah dilarang kulkasnya digembok,” katanya.

Cucu Suryati, Nofi Hanifa, mengatakan sisa cabai rawit disimpan Agung untuk jaga-jaga jika ada yang ingin mempermasalahkan postingan di media sosial.

“Selesai itu, sama mas Agung langsung dimasukkan ke kulkas lalu digembok kulkasnya. Soale mas itu khawatir nanti terjadi apa-apa di belakang,” kata Nofi.

Kasus tersebut kini sedang ditangani polisi Banyuwangi.

Kapolresta Banyuwangi Komisaris Besar Arman Asmara Syarifudin mengatakan, "Kita lakukan pengembangan dan yang bersangkutan (Agung) masih kita mintai keterangan.”

“Ya kita akan dalami dari pada barang bukti yang kita sita.” 

Membeli di pedagang sayur keliling

Belum lama ini, Suryati membeli cabai rawit dari pedagang sayur keliling langganannya.

“Saya beli satu ons dari Mbak Iluh, harganya Rp11 ribu,” kata Suryati dalam laporan Beritajatim, Minggu (21/3/2021).

Semula dia tak menemukan kejanggalan. Kejanggalan mulai dirasakan setelah sampai di dapur dan cabai dicuci.

“Awalnya itu, warnanya bagus merah, tapi mengkilat. Kemudian, saya goreng sama bawang merah dan bawang putih, kemudian cabai itu meletus kok cabainya malah warnanya berubah jadi putih. Tapi, minyaknya berubah merah.”

“Saya takut, pusing apa saya yang salah. Apa saya mau mati. Kemudian saya panggil anak saya untuk melihat.”

Untuk memastikannya lagi, Suryati meminta tolong cucu untuk memeriksa. 

“Kemudian cucu saya datang dan melihat cabai yang saya goreng itu. Kemudian diambil videonya nggak tahu kalau masuk Facebook,” kata dia.

Perubahan fisik cabai rawit juga dilihat oleh beberapa anggota keluarga lain.

“Dari plastik itu saya bilang cabainya bagus, warnanya itu mengkilat, bagus-bagus gitu. Tapi kayak warna lipstik. Tapi setelah digoreng kok warnanya jadi gitu,” ujar Nofi Hanifah, cucu dari Suryati.

Kasus tersebut kini menjadi perhatian pihak berwajib.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI