Nelayan RI yang Diculik Kelompok Abu Sayyaf Diselamatkan Aparat Filipina

SiswantoBBC Suara.Com
Minggu, 21 Maret 2021 | 18:42 WIB
Nelayan RI yang Diculik Kelompok Abu Sayyaf Diselamatkan Aparat Filipina
BBC
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aparat keamanan Filipina menyelamatkan tiga nelayan Indonesia yang diculik pada 16 Januari 2020 oleh kelompok militan Abu Sayyaf di selatan negara tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah dalam keterangan yang diterima BBC News Indonesia pada Jumat (19/03), mengatakan penyelamatan dilakukan pada Kamis (18/03) sore hari di perairan Tawi-Tawi saat kapal yang digunakan kelompok Abu Sayyaf yang membawa tiga WNI terbalik akibat gelombang laut.

Dikatakan, warga Indonesia yang menjadi sandera tersebut dipindahkan kelompok Abu Sayyaf dari Indanan, Sulu, ke tempat lain karena terdesak akibat operasi gabungan aparat keamanan Filipina.

Baca juga:

Baca Juga: Tiga Hari Hilang saat Melaut, Nelayan di Pesisir Selatan Ditemukan Tewas

Menurut kantor berita AFP yang mengutip pejabat polisi Filipina, Guillermo Eleazar, tiga anggota kelompok militan tenggelam saat perahu motor yang membawa mereka terbalik akibat cuaca buruk.

Tiga nelayan Indonesia dan satu sandera lain ditemukan dalam keadaan hidup di pantai di satu pulau kecil.

Ketiganya berasal dari Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, atas nama AKM (laki-laki, 30), AD (laki-laki, 41), dan AR (laki-laki, 26).

Faizasyah mengatakan ketiga WNI diamankan di Marine Police Station Tandubas, Tawi-Tawi.

KJRI Davao, melalui anggota TNI di Border Crossing Station Indonesia di Bongao, Tawi Tawi, telah menemui, memverifikasi dan memeriksa kondisi WNI tersebut dan dinyatakan mereka dalam keadaan sehat.

Baca Juga: Jasad Nelayan Terlantar 3 Jam Tunggu Tes Covid-19

"Ketiga WNI rencananya akan dibawa ke Zamboanga sebelum diterbangkan ke Manila untuk proses kepulangan ke Indonesia," kata Faizasyah.

Dalam penculikan di perairan Tambisan, Sabah, tahun lalu, delapan warga Indonesia ditangkap oleh kelompok militan.

Satu warga Indonesia berhasil lolos, tiga meninggal, dan satu orang masih dinyatakan hilang.

Warga yang meninggal bernama La Baa, yang dinyatakan tewas pada 28 September 2020.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI