Niat Sholat Tarawih dan Witir dengan Jumlah Rakaat Tertentu

Rifan Aditya Suara.Com
Minggu, 21 Maret 2021 | 16:32 WIB
Niat Sholat Tarawih dan Witir dengan Jumlah Rakaat Tertentu
Ilustrasi niat sholat tarawih dan witir - Ribuan umat muslim melaksanakan salat Tarawih pertama di bulan suci Ramadan 1437 H, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (5/6)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Shalat tarawih dikerjakan minimal sebanyak 8 rakaat. Anda bisa menggandakan jumlah shalat tarawih. Seperti kata Imam al-Tirmidzi berkata, "Mayoritas ulama mengikuti riwayat Umar, Ali dan sahabat Rasulullah yang lainnya sebanyak 20 rakaat. Ini adalah pendapat al-Tsauri, Abdullah bin Mubarak dan al-Syafii. Al-Syafii berkata: Seperti ini yang saya jumpai di Negeri kami Makkah. Umat Islam salat 20 rakaat.”

Niat Sholat Witir

Sholat witir dikerjakan dengan dua rakaat dan satu rakaat atau tiga rakaat sekaligus. Shalat witir merupakan shalat yang dilakukan dengan bilangan ganjil, satu rakaat, tiga rakaat, dan seterusnya.

Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad bersabda, "Witir itu adalah hak setiap muslim, siapa yang lebih suka witir lima rakaat, maka kerjakanlah, dan barang siapa yang lebih suka witir satu rakaat, maka kerjakanlah". (Hadis shahih, riwayat abu Daud: 1212 dan al-Nasa'i: 1693).

Berikut adalah niat sholat witir untuk Anda baca sebelum takbirotul ikhram.

Bacaan rakaat berbeda-beda tergantung jumlah rakaat yang akan dijalankan.

  • Niat sholat witir tiga rakaat sekaligus.

Ushallii sunnatal-witri salasa’raka’atin mustaqbilal qiblati [makmuuman / imaaman] lillaahi ta’aalaa.

Artinya: "Saya (berniat) mengerjakan Sholat Sunnah Witir, tiga raka’at dengan menghadap kiblat, [makmum / imam], karena Allah Ta’ala".

  • Niat sholat witir dua rakaat:

Ushallii sunnatal-witri rak’ataini mustaqbilal qiblati [makmuuman / imaaman] lillaahi ta’aalaa.

Baca Juga: Doa Setelah Sholat Witir, Latin dan Terjemahannya

Artinya: "Saya (berniat) mengerjakan Sholat Sunnah Witir, dua raka’at dengan menghadap kiblat, [makmum / imam], karena Allah Ta’ala".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI