Buru-buru, Perempuan Ini Beli Seikat Pisang Seharga Rp 32 Juta

Dythia Novianty Suara.Com
Minggu, 21 Maret 2021 | 06:12 WIB
Buru-buru, Perempuan Ini Beli Seikat Pisang Seharga Rp 32 Juta
Ilustrasi pisang. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Apa jadinya saat menerima tagihan pembelian pisang, ternyata dipatok seharga Rp 32 jutaan?

Yup, semua orang pasti terkejut. Pisang apa yang bisa dijual semahal itu? Atau kah ini hanya sebuah kesalahan saat pengimputan harga barang di kasir?

Baru-baru ini, Cymbre Barnes (28), dari London, mengklaim dirinya masuk ke Marks & Spencer untuk berbelanja seikat pisang seharga 1 poundsterling atau sekitar Rp 20.051.

Dengan tergesa-gesa, dia menggunakan Apple Pay di kasir dan tidak menyadari sampai terlambat bahwa telah terjadi kesalahan besar.

Baca Juga: Netizen Berhenti Beli Sang Pisang, Buntut Kaesang Ghosting Felicia Tissue

Dilansir laman Mirror mengutip The Telegraph, Barnes mengatakan, pemberitahuan muncul di layar ponselnya yang memberi tahu dia bahwa dirinya telah menghabiskan 1.602 poundsterling atau senilai Rp 32,12 juta untuk berbelanja di M&S.

Artinya dia telah ditagih sebesar 1.599 poundsterling atau kisaran Rp 32 jutaan untuk pisang saja.

"Saya terburu-buru sebelum bekerja jadi ketika saya harus membayar saya menggunakan contactless dan itu instan. Saya melakukan pengambilan ganda ketika saya melihat layar tetapi saat itu kwitansi saya sudah dicetak. Sudah terlambat," ujarnya.

Menyusul kesalahan tersebut, Barnes berbicara dengan seorang anggota staf tetapi diberitahu bahwa satu-satunya kasir di toko itu rusak dan tidak akan diperbaiki selama beberapa hari, jadi dia harus pergi ke toko lain untuk mendapatkan pengembalian uang.

Dia akhirnya berjalan 45 menit ke M&S terdekat berikutnya untuk mengklaim uangnya kembali.

Baca Juga: Tagihan Air Melonjak, Paling Tinggi dari Rp 200 Ribu Jadi Rp 12 Juta

Seorang juru bicara Marks & Spencer mengatakan bahwa ini adalah "kesalahan pembayaran yang terisolasi".

Mereka menambahkan bahwa mereka telah meminta maaf kepada pelanggan dan menawarkan kompensasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI