Suara.com - Menteri Kesehatan Ekuador mengundurkan diri setelah menjabat kurang dari tiga minggu setelah adanya tuduhan favoritisme dalam peluncuran vaksin Covid-19.
Menyadur US News, Sabtu (20/3/2021) Rodolfo Farfan ditunjuk sebagai menteri kesehatan pada 1 Maret oleh Presiden Lenin Moreno.
Ahli bedah tersebut hingga kini belum mengeluarkan pernyataan terkait pengunduran dirinya atau tuduhan yang dilayangkan padanya.
Farfan menggantikan Juan Carlos Zevallos, yang mengundurkan diri pada akhir Februari setelah berpartisipasi dalam vaksinasi di panti jompo tempat tinggal ibunya.
Baca Juga: Argentina Taklukkan Ekuador Berkat Gol Penalti Lionel Messi
Farfan mengundurkan diri setelah polisi menggerebek kementerian kesehatan dan rumah sakit di ibu kota Quito sebagai bagian dari penyelidikannya.
Dalam sebuah pernyataan, pemerintah menyatakan bersedia bekerja sama dalam penyelidikan kasus yang menimpa Farfan.
Tuduhan nepotisme dalam pendistribusian vaksin Covid-19 telah menimbulkan gejolak politik di beberapa negara Amerika Selatan termasuk Ekuador, Peru dan Argentina.
Data resmi menunjukkan Ekuador telah memberikan dosis pertama vaksin kepada lebih dari 120.000 penduduknya.
Pihak berwenang mengatakan mereka telah berencana membeli 20 juta dosis untuk memvaksinasi 60% populasi di atas usia 18 pada akhir tahun.
Baca Juga: Detik-detik Rumah Pelajar Dirampok saat Ikuti Kelas Online, Videonya Viral
Presiden Lenin Moreno, bersama dengan istri dan 10 orang yang telah memberikan perawatan medis kepada Moreno, telah divaksinasi, kata pernyataan pemerintah.