Suara.com - Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam keadaan "baik-baik saja" setelah sempat terpeleset dari tangga saat naik pesawat kepresidenannya pada hari Jumat.
Menyadur Sky News, Sabtu (20/3/2021) Presiden berusia 78 tahun tersebut tersandung tiga kali saat dia menaiki tangga ke Air Force One di Pangkalan Gabungan Andrews, Maryland.
Dia dan Wakil Presiden Kamala Harris akan terbang ke Atlanta, Georgia, untuk bertemu dengan komunitas yang hancur akibat penembakan yang menewaskan delapan orang.
Joe Biden, yang merupakan presiden tertua Amerika Serikat, berhasil bangkit kembali tanpa bantuan setelah terpeleset tiga kali.
Baca Juga: Tolak Limbah Plastik dari California, Aulia: Kirim Balik ke Negara Asal!
Setelah sampai di depan pintu pesawat, Biden berbalik untuk memberi hormat kepada perwira militer yang berdiri di landasan di bawah sebelum naik ke pesawat.
Gedung Putih mengatakan presiden "baik-baik saja dan bahkan tidak memerlukan perhatian dari tim medis yang bepergian bersamanya".
"Tidak lebih dari salah langkah di tangga," tambah seorang juru bicara Gedung Putih.
Bukan hanya Joe Biden, dua pendahulunya juga pernah "terpeleset" ke masalah yang sama.
Pada 2015, mantan bos Biden, Barack Obama hampir jatuh dari tangga saat meninggalkan pesawat setelah kembali ke Washington dari perjalanan golf di Florida.
Baca Juga: Ketagihan Seks Diduga Jadi Pemicu Aksi Penembakan Brutal di AS
Gerald Ford terjatuh saat tiba di Austria pada tahun 1975, saat itu kondisi cuaca sedang turun hujan lebat.
Dan jauh dari Air Force One, sesama Demokrat Biden dan
Mantan calon presiden Hillary Clinton juga pernah hampir jatuh ke pelukan pengawalnya selama upacara peringatan 9/11 pada tahun 2016.
Sebelum berangkat ke Atlanta, Biden mengungkapkan kesedihannya atas penembakan di kota tersebut, yang sebagian besar korbannya adalah wanita asal Asia Selatan.
"Meskipun kami belum tahu motifnya, seperti yang saya katakan pekan lalu, kami mengutuk sekuat mungkin krisis berbasis gender dan kekerasan anti-Asia yang telah lama melanda bangsa kami," katanya dalam sebuah pernyataan di Twitter.
Robert Aaron Long telah ditangkap dan didakwa dengan beberapa tuduhan pembunuhan atas insiden penembakan tersebut.
Pria 21 tahun tersebut mengatakan kepada detektif bahwa dia menderita kecanduan seks dan perlu menghilangkan godaan dengan menargetkan spa dan panti pijat.