Profil Irene Sukandar, Grand Master Indonesia yang Bakal Lawan Dewa Kipas

Sabtu, 20 Maret 2021 | 11:57 WIB
Profil Irene Sukandar, Grand Master Indonesia yang Bakal Lawan Dewa Kipas
Pecatur Indonesia GM Irene Kharisma Sukandar. [irene_sukandar / Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama Irene Sukandar belakangan jadi perbincangan sejak isu duelnya denga sang ‘Dewa Kipas’ santer dikabarkan oleh media. Ia disebut bakal berduel dengan Dadang Dewa Kipas dan akan disiarkan secara langsung di podcast Deddy Corbuzier. Tak heran, profil Irene Sukandar kini jadi sorotan. 

Sebelumnya, Irene melayangkan surat terbuka ke Deddy Corbuzier berisi tanggapannya perihal bahasan podcast Deddy mengenai pertandingan catur online Chess.com antara pecatur Dewa Kipas melawan Grandmaster catur asal Amerika Serikat, sekaligus YouTuber GothamChess atau Levy Rozman. Agar tak penasaran dengan sosok Irene, mari simak profil Irene Sukandar berikut ini. 

Profil Irene Sukandar

Lahir di Jakarta, 7 April 1992 lalu, perempuan yang kini menyandang salah satu gelar tertinggi di kasta percaturan nasional ini ternyata memiliki nama lengkap Irene Kharisma Sukandar. 

Bakatnya terlihat sejak kecil, Irene sudah aktif berlatih di Sekolah Catur Utut Adianto pada tahun 1999, yang berarti sejak usianya 7 tahun.

Gelar juara sendiri pertama didapatkan pada saat ia duduk di kelas 5 SD. Ini jadi tanda kuat bahwa Irene memang memiliki bakat di permainan penuh strategi ini.

Karier Di Dunia Percaturan

Setelah berhasil mendapatkan gelar pertamanya, Irene Sukandar kemudian terus berlatih dan mengikuti berbagai kejuaraan. Ia mendapat gelar Master dari Federasi Catur Dunia atau FIDE, dan resmi menyandang gelar Grand Master Indonesia Wanita pertama pada tahun 2008.

Dua medali perak berhasil di bawanya pada kejuaraan terkait, di usianya yang baru menginjak 11 tahun.

Baca Juga: Irene Sukandar Tantang Dewa Kipas, Akan Live di Podcast Deddy Corbuzier

Pada tahun 2014, ia berhasil mencapai rating 2400, yang mengantarkannya pada gelar baru yakni Master Internasional. Gelar ini terbilang cukup unik, karena biasanya diberikan pada pecatur laki-laki.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI