Suara.com - Pandemi Covid-19 membuat ekosistem berusaha berubah. Kini banyak pelaku usaha yang memanfaatkan teknologi digital untuk memasarkan produknya.
Tak hanya, usaha besar saja yang merubah ekosistem, tapi juga Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ikut merubah ekosistem usahanya ke arah digital.
Menurut Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, UMKM yang telah merubah ekosistemnya ke arah digital telah bertambah di awal tahun 2021 ini.
Diungkapkannya, pada awal tahun ini UMKM yang telah berubah menjadi digital sebanyak 12 juta UMKM.
Baca Juga: Cara Peapepo Bertahan di Tengah Pandemi Dengan Beradaptasi dan Berinovasi
"Alhamdulillah pada tahun ini UMKM yang berubah ke ekosistem digital itu mencapai, 12 juta atau 19 persen. Di awal tahun 2020 baru capai 10-12 persen, itu suatu akselerasi yang cukup membanggakan," ucap Teten dalam webinar Adaptasi dan Teknologi, Liat UMKM Lokal Berkembang di Tengah Pandemi, yang diselenggarakan Suara.com, Jumat (19/3/2021).
Kendati begitu, tutur Teten, perubahan ekosistem ke digital belum bisa mendorong ekonomi lebih bangkit. Ia melihat, ekonomi pada kuartal I dan II ini masih tertekan, karena pandemi.
Namun, ia mengatakan, kehadiran program vaksinasi membuat optimis pelaku UMKM bahwa di kuartal berikutnya ekonomi bisa bangkit kembali.
"Kita optimis kalau kita bisa tangani covid maka pemulihan bisa dimulai," ucap dia.
Maka dari itu, tambah Teten, pemerintah pada tahun 2021 tetap menggulirkan berbagai insentif yang diberikan kepada UMKM. Sebab, insentif itu sangat membantu agar usaha tetap bertahan dalam tekanan pandemi.
Baca Juga: Ini Harapan Bupati Ade Yasin di HUT Suara.com ke-7
"Program PEN membantu para pelaku usaha termasuk UMKM bertahan di pandemi, makanya resktrukturisasi, subsidi KUR, subsidi kredit, dan modal kerja akan dilanjutkan kembali," pungkas dia.