Suara.com - Beruarai air mata Serda Aprilia Santini Manganang yang kini resmi berganti nama Aprilio Perkasa Manganang menyambut haru keputusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara yang mengabulkan pengajuan pergantian identitasnya menjadi laki-laki.
Dengan mata berkaca-kaca dan suara yang serak menahan tangis Aprilio mengaku sangat bersyukur dengan keputusan dari Majelis Hakim.
"Mungkin, selama 28 tahun saya menjalani status sebagai wanita dan saya bersyukur bangat saya bisa lewati itu. Dan terutama juga saya berterima kasih kepada Bapak KSAD dan Ibu dan semua jajaran dokter. Saya sangat bersyukur berkat dukungan atasan semuanya saya bisa lewati itu. Dan mungkin ini momen terindah buat saya," ucap Aprilio.
Mantan atlet voli putri ini mengaku akan memulai lembaran baru dalam hidupnya sebagai seorang laki-laki.
Baca Juga: Resmi Laki-laki, Aprilia Manganang Kini Bernama Aprilio Perkasa Manganang
"Saya ingin awali hidup saya dengan baru. Saya buka lembaran hidup baru," ucapnya dengan suara serak.
Mendengar suara Aprilio yang serak karena menangis, Hakim Ketua Nova Loura Sasube lantas melontarkan kalimat yang mengundang tawa.
"Jangan menangis. Laki-laki nggak boleh menangis," ucap Hakim Nova yang disambut dengan senyuman bahagia dari Aprilio.
"Maaf Yang Mulia. Saya mungkin, banyak ke depan yang harus saya belajar. Bahkan mungkin ini transisi buat saya. Saya ingin menjadi lelaki sejati dan bisa bertanggung jawab ke depan," jawabnya.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa sebelumnya menerangkan pihaknya bakal membantu untuk proses pengubahan status kelamin pada data kependudukan Aprilia menjadi laki-laki.
Baca Juga: Segera Jadi Laki-laki, Serda Aprilia Manganang: Saya Bersyukur
Kelainan hipospadia telah dirasakan Aprilia sejak lahir pada 1992. Pihak medis yang mengurus kelahirannya saat itu menyatakan kalau Aprilia merupakan bayi perempuan. Padahal Aprilia adalah seorang anak laki-laki yang memiliki kelainan hipospadia atau kondisi lubang kencing penisnya terletak pada bagian bahwa organ.
Karena anak ini lahir dengan kelainan sistem reproduksinya dan kebetulan masuk ke dalam kategori 10 persen yang kasusnya serius. Jadi hipospadia ini mayoritas atau 90 persen tidak serius kemudian yang 10 persen serius," kata Andika dalam konferensi persnya di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Selasa (9/3/2021).
"Inilah yang kemungkinan membuat paramedis atau orang tua melihat hanya secara fisik bahwa anak ini perempuan," tambah Andik.
Karena itu, ia tumbuh besar sebagai perempuan tetapi dengan tubuh bak pria seutuhnya. Sempat mengalami perundungan selama hidupnya membuat Aprilia pun merasa tidak nyaman dengan kondisinya tersebut.
Sampai pada akhirnya, Andika memberikan bantuan kepada Anggota Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) tersebut untuk menjalani dua kali tindakan korektif atau corrective surgery di RSPAD Gatot Subroto.