Siap Relokasi Warga Sengketa Lahan Pancoran, Wagub DKI: Itu Tanah Pertamina

Jum'at, 19 Maret 2021 | 12:35 WIB
Siap Relokasi Warga Sengketa Lahan Pancoran, Wagub DKI: Itu Tanah Pertamina
Lokasi permukiman warga yang digusur di Jalan Pancoran Buntu II, Jakarta Selatan. (Suara.com/Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria ikut angkat bicara soal sengketa tanah di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan yang berujung bentrok antara warga dengan ormas dan kepolisian. Riza mengaku akan mencarikan solusinya.

Menurut Riza, pemilik sah dari tanah itu adalah PT Pertamina. Namun ia mengakui memang banyak warga yang sudah sejak lama tinggal di tempat itu bahkan hingga puluhan tahun.

"Itu kan tanah tersebut faktanya milik Pertamina, Pertamina ingin menggunakan tentu kita harus menghormati. Negara kita negara hukum," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (19/3/2021).

Karena mendapatkan pertentangan dari warga, Riza menyebut harus memperhatikan sisi kemanusiaan meski secara hukum pemilik tanah adalah Pertamina. Ia menyebut pihaknya tengah melakukan mediasi kedua belah kubu yang bersengketa.

Baca Juga: HUT ke-7, Wagub DKI: Semoga Suara.com Makin Menyuarakan Keadilan Masyarakat

Menurutnya, solusi terbaik adalah dengan memindahkan warga. Mereka yang lama menetap di lokasi itu harus dicarikan tempat tinggal di fasilitas yang lain.

Bangunan rumah warga di Jalan Pancoran Buntu II, Jakarta Selatan yang digusur PT Pertamina. (Suara.com/Arga)
Bangunan rumah warga di Jalan Pancoran Buntu II, Jakarta Selatan yang digusur PT Pertamina. (Suara.com/Arga)

"Masyarakat yang sudah tinggal berpuluh-puluh tahun juga mendapatkan solusi tempat tinggal yang baru kita carikan bersama-sama," jelasnya.

Mediasi disebutnya penting untuk saat ini demi meredam kerusuhan atas sengketa yang terjadi. Ia berharap kedua pihak mendapatkan kata sepakat.Pihak warga bisa dapat tempat tinggal dan Pertamina bisa memakai lahannya untuk kepentingan masyarakat luas.

"Pemprov melalui Kota Madya Jakarta Selatan sedang berupaya terus untuk melaksanakan mediasi. Harapan kita aparat hadir untuk memastikan semua tertib, tidak ada kekerasan di sana," pungkasnya.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Azis Andriansyah sebelumnya mengatakan, keributan di Pancoran itu terjadi antarwarga dan beberapa warga lainnya bersama ormas.

Baca Juga: Kronologi Sengketa di Pancoran, KontraS: Warga Dilempari Batu dan Molotov

"Perselisihan itu sudah ada laporan pidana maupun perdatanya," kata Azis dilansir dari Antara, Kamis (25/2/2021).

"Perselisihan diawali dari lahan yang diakui oleh salah satu perusahaan milik negara, satu lagi oleh warga yang mengaku memiliki hak atas dasar waris," sambungnya.

Azis menambahkan, saat itu terjadi kesalahpahaman dari kedua belah pihak. Saling klaim hak atas tanah tersebut hingga memicu bentrokan.

"Yang satu merasa sudah memberikan haknya, yang satu merasa akan diusir. Sehingga terjadilah pertikaian antara kedua kelompok tersebut, lempar-lemparan batu dan menimbulkan beberapa orang terluka," kata Azis.

Azis menyebutkan polisi telah berada di lokasi untuk melerai antarkelompok yang bertikai agar tidak menimbulkan korban lebih banyak.

Polisi juga melakukan memediasi kelompok warga yang berselisih dan meminta kedua belah pihak untuk menahan diri.

"Saya harap masing-masing pihak bisa berkepala dingin untuk menyelesaikan permasalahan ini," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI