Menkes Budi: Tempat Tidur Pasien Covid-19 Cukup, Tak Perlu Bangun RS Baru

Jum'at, 19 Maret 2021 | 11:36 WIB
Menkes Budi: Tempat Tidur Pasien Covid-19 Cukup, Tak Perlu Bangun RS Baru
Menkes Budi Gunadi Sadikin. (instagram @sekretariatkabinet)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan kapasitas rumah sakit di Indonesia masih cukup untuk menampung pasien Covid-19 sehingga tak perlu membangun rumah sakit baru dalam jangka waktu pendek.

Budi mengatakan kekurangan tempat tidur yang terjadi di rumah sakit beberapa waktu lalu disebabkan oleh alokasi tempat tidur untuk Covid-19 yang kurang, sehingga ia mewajibkan seluruh rumah sakit mengalokasikan 30 persen tempat tidur untuk pasien Covid-19.

"Problemnya ternyata rumah sakit kurang mengalokasikan tempat tidurnya untuk covid, jadi dari misalnya di kementerian kesehatan BLU nya punya 15 ribu tempat tidur, yang dialokasikan buat covid mungkin cuma 10 persen 1500 an, yaudah kita naikkan saja jadi 30 persen, itu kan bisa menambah empat ribuan bed lagi," kata Budi dalam Rakor BLU 2021, Jumat (19/3/2021).

Oleh sebab itu, dia menegaskan tidak perlu membangun rumah sakit baru untuk penanganan covid-19 sebab kapasitas tempat tidur untuk Covid-19 di Indonesia masih memadai.

Baca Juga: Update 18 Maret: Positif Covid-19 RI Kembali Bertambah Jadi 1.443.853 Orang

"Sebenarnya tidak usah investasi bikin rumah sakit baru yang penting bagaimana kita bisa menatakelola RS kita untuk bisa menampung covid lebih banyak dulu, tapi memang saat ini sedang banyak-banyaknya, kalau nanti sudah turun ya kita kembalikan untuk merawat pasien yang lain, jadi tidak usah terburu-buru membangun rumah sakit baru," tegasnya.

Perkembangan terkini pada kasus positif Covid-19 per 18 Maret 2021 terjadi penambahan pasien terkonfirmasi positif sebanyak 6.570 kasus dengan jumlah kasus aktif ada 131.753 kasus atau persentasenya 9,4 persen dibandingkan rata-rata dunia 17,17 persen.

Jumlah kesembuhan sebanyak 1.272.958 kasus atau 87,9% dibandingkan rata-rata dunia 80,62 persen. Pada kasus meninggal sebanyak 39.142 kasus atau 2,7 persen dibandingkan rata-rata dunia 2,2 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI