Bus Kementerian Afghanistan Dihantam Bom, Empat PNS Tewas

Kamis, 18 Maret 2021 | 20:22 WIB
Bus Kementerian Afghanistan Dihantam Bom, Empat PNS Tewas
Ilustrasi ledakan bom (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Empat orang tewas dan sembilan lainnya luka-luka ketika sebuah bom menghantam sebuah bus yang membawa pegawai pemerintah Afghanistan pada Kamis (18/3/2021).

Menyadur Straits Times, Kamis (18/3/2021) ledakan itu menghantam sebuah bus Kementerian Informasi dan Teknologi Afghanistan di Kota Kabul.

Menurut Abdul Samad Hamid Poya, seorang penasihat kementerian mengungkapkan jika bus tersebut diperuntukan transportasi pegawai.

Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab langsung atas ledakan itu, tetapi pemerintah Afghanistan menuduh Taliban.

Baca Juga: Pelabuhan di Perbatasan Afghanistan-Iran Kebakaran, 100 Kapal Tanker Ludes

Pemerintah Afghanistan juga menyalahkan kelompok tersebut atas serangan baru-baru ini yang menargetkan pegawai pemerintah, tokoh masyarakat sipil, dan jurnalis, namun dibantah.

Pengeboman itu terjadi pada hari pemerintah Afghanistan, Taleban dan negara-negara kunci, termasuk Amerika Serikat dan Rusia, berkumpul di Moskow untuk berunding guna mendorong proses perdamaian.

Kementerian pertahanan Afghanistan juga mengatakan bahwa sembilan anggota militer tewas dalam kecelakaan helikopter yang terjadi pada Rabu malam waktu setempat.

Dua sumber mengatakan kepada Reuters bahwa helikopter itu terkena roket saat lepas landas di provinsi Maidan Wardak tengah.

Tidak jelas siapa yang menembakkan roket tersebut dan belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Baca Juga: Saba Sahar, Perempuan yang Selamat dari Pembunuhan Berencana di Afghanistan

Kementerian pertahanan mengatakan sedang menyelidiki kecelakaan itu, yang menewaskan awak helikopter serta pasukan khusus yang ada di dalamnya.

Sumber angkatan udara mengatakan helikopter itu dalam misi pasokan termasuk mengangkut jenazah seorang tentara dan anggota militer yang terluka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI