Suara.com - Semenjak informasi penemuan bayi perempuan di Dusun Banjarjo, Desa Banjaragung, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, tadi pagi, tersebar luas, telepon seluler milik kader desa Sutimah hampir tak berhenti menerima pesan. Umumnya, orang-orang menghubungi Sutimah untuk menyampaikan keinginan mengadopsi bayi tersebut.
Sejumlah orang dari luar kecamatan menunjukkan keseriusan mereka untuk mengadopsi dengan mengirimkan foto Kartu Keluarga.
"Kurang lebih ada 30 orang yang ingin menjadi orang tua bayi itu," ujar Sutimah kepada reporter blokTuban.com di Puskesmas Pembantu Banjaragung, Kamis (18/3/2021).
Sutimah menjelaskan untuk bisa mengadopsi bayi, ada persyaratan yang wajib dipenuhi. Di antaranya berkoordinasi dengan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tuban.
Kondisi kesehatan bayi berangsur-angsur membaik setelah mendapat perawatan bidan di puskesmas. Berat badannya 2.450 gram dan memiliki panjang 48 sentimeter.
Setelah sejam dirawat di puskesmas, sekitar pukul 09.00 WIB tadi, bayi dibawa ke RSUD Koesma Tuban.
Kasus di Tuban hanyalah satu dari sekian kasus bayi dibuang di Pulau Jawa pada awal 2021.
Salah satunya pernah terjadi di Ponorogo dan hampir sama kejadiannya, setelah berita tersebar luas, banyak orang yang kemudian menyatakan bersedia mengadopsinya.
Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Ponorogo Supriyadi ketika itu mengatakan, “Ada 14 orang yang sudah tanya-tanya untuk mengadopsi Nur (nama bayi), ya ada yang ke kantor langsung, juga ada yang lewat handphone.”
Baca Juga: Kasus Bayi Dibuang: Ada yang Memakai Topi dan Popok
Mereka berasal dari berbagai daerah, sebagian dari luar Ponorogo.