Penembakan Atlanta: Beredar Seruan Stop Serangan Rasis ke Keturunan Asia

Kamis, 18 Maret 2021 | 10:20 WIB
Penembakan Atlanta: Beredar Seruan Stop Serangan Rasis ke Keturunan Asia
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Setibanya di sana, petugas menemukan tiga perempuan telah meninggal akibat apa yang diperkirakan sebagai luka tembak, kata polisi.

Saat polisi berada di tempat kejadian, mereka juga menerima laporan tentang kejadian penembakan di spa di seberang jalan dan menemukan seorang perempuan tewas di dalam salon.

Perempuan itu juga meninggal karena ditembak. Polisi amankan bisnis serupa Seorang lelaki berusia 21 tahun telah ditahan Georgia barat daya sehubungan dengan penembakan tersebut.

Dia ditangkap beberapa jam setelah serangan terjadi. Tersangka kini dilaporkan ditahan di Crisp County dan belum diketahui motif pelaku.

Akibat penembakan tersebut, kepolisian Atlanta mengatakan, mereka mengirim petugas untuk memeriksa bisnis serupa di dekatnya dan meningkatkan patroli di daerah tersebut.

"Tampaknya mereka orang Asia," ujar Kepala Polisi Atlanta, Rodney Bryant, memberikan keterangan terkait para korban tewas.

Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan Presiden Joe Biden telah diberi pengarahan tentang "penembakan mengerikan" ini, pejabat administrasinya juga telah melakukan kontak dengan kantor wali kota setempat serta FBI.

Empat korban dikonfirmasi keturunan Korea Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu (17/3), para diplomat negara tersebut di Atlanta telah mengkonfirmasi, empat dari korban yang meninggal adalah perempuan keturunan Korea.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang kini tengah berada dalam pertemuan Korea Selatan dengan Menteri Luar Negeri Chung Eui-yong, menyebutkan penembakan tersebut dalam pernyataan pembukaannya.

Baca Juga: Polisi Atlanta Penembak Mati Pria Afro-Amerika Dipecat

"Kami merasa ngeri dengan kekerasan ini, yang tidak memiliki tempat di Amerika atau di mana pun,'' ujarnya, seraya mencatat bahwa empat perempuan korban diyakini keturunan Korea.

REKOMENDASI

TERKINI