Suara.com - Insiden penembakan yang tewaskan 8 orang terjadi di tengah gelombang serangan rasisme terhadap orang Asia-Amerika terkait dengan penyebaran virus corona di seluruh AS.
Serangkaian aksi penembakan maut yang terjadi pada Selasa (17/3) di tiga panti pijat di Cherokee County di daerah Atlanta, Amerika Serikat, kembali mengguncang negara itu.
Sedikitnya delapan orang tewas akibat luka tembak. Timbul kekhawatiran serangan itu adalah kejahatan bersifat rasial terhadap orang-orang keturunan Asia.
Insiden penembakan terjadi di tengah gelombang serangan baru-baru ini terhadap orang Asia-Amerika terkait dengan penyebaran virus corona di seluruh AS.
Baca Juga: Polisi Atlanta Penembak Mati Pria Afro-Amerika Dipecat
Setelah penembakan, tagar #StopAsianHate berkembang di sosial media terutama Twitter dengan banyak pengguna menyerukan dihentikannya tindakan kekerasan berlatar belakang rasisme.
Apa yang terjadi?
Pada Selasa (16/3) sekitar pukul 5 sore, polisi menerima laporan adanya penembakan terhadap lima orang di Young's Asian Massage Parlor di Acworth, sekitar 50 kilometer barat laut ibu kota negara bagian, kata Kantor Sheriff Kabupaten Cherokee.
Dua dari korban penembakan ditemukan tewas di tempat, sementara tiga lainnya dibawa ke rumah sakit.
Dua orang dari mereka kemudian meninggal di rumah sakit, kata juru bicara Sheriff Kapten Jay Baker.
Baca Juga: Terjebak di Kotak Sumbangan Pakaian, Wanita Asal Atlanta Meninggal Dunia
Kemudian, tepat sebelum pukul 6 sore waktu setempat, polisi Atlanta menerima laporan tentang adanya perampokan di sebuah spa.
Setibanya di sana, petugas menemukan tiga perempuan telah meninggal akibat apa yang diperkirakan sebagai luka tembak, kata polisi.
Saat polisi berada di tempat kejadian, mereka juga menerima laporan tentang kejadian penembakan di spa di seberang jalan dan menemukan seorang perempuan tewas di dalam salon.
Perempuan itu juga meninggal karena ditembak. Polisi amankan bisnis serupa Seorang lelaki berusia 21 tahun telah ditahan Georgia barat daya sehubungan dengan penembakan tersebut.
Dia ditangkap beberapa jam setelah serangan terjadi. Tersangka kini dilaporkan ditahan di Crisp County dan belum diketahui motif pelaku.
Akibat penembakan tersebut, kepolisian Atlanta mengatakan, mereka mengirim petugas untuk memeriksa bisnis serupa di dekatnya dan meningkatkan patroli di daerah tersebut.
"Tampaknya mereka orang Asia," ujar Kepala Polisi Atlanta, Rodney Bryant, memberikan keterangan terkait para korban tewas.
Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan Presiden Joe Biden telah diberi pengarahan tentang "penembakan mengerikan" ini, pejabat administrasinya juga telah melakukan kontak dengan kantor wali kota setempat serta FBI.
Empat korban dikonfirmasi keturunan Korea Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu (17/3), para diplomat negara tersebut di Atlanta telah mengkonfirmasi, empat dari korban yang meninggal adalah perempuan keturunan Korea.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang kini tengah berada dalam pertemuan Korea Selatan dengan Menteri Luar Negeri Chung Eui-yong, menyebutkan penembakan tersebut dalam pernyataan pembukaannya.
"Kami merasa ngeri dengan kekerasan ini, yang tidak memiliki tempat di Amerika atau di mana pun,'' ujarnya, seraya mencatat bahwa empat perempuan korban diyakini keturunan Korea.
"Seluruh keluarga kami berdoa untuk para korban tindakan kekerasan yang mengerikan ini,'' kata Gubernur Brian Kemp pada Selasa malam di Twitter. ae/as (AP, AFP, dpa, Reuters)