Bersejarah, Biksu di Myanmar Desak Junta Militer Akhiri Kekerasan

Rabu, 17 Maret 2021 | 21:48 WIB
Bersejarah, Biksu di Myanmar Desak Junta Militer Akhiri Kekerasan
Ilustrasi Biksu. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kelompok biksu Buddha paling kuat di Myanmar, Sangha Maha Nayaka (Mahana) meminta junta militer untuk menghentikan kekerasan terhadap para demonstran.

Menyadur Asian News Rabu (17/03) mereka menyebut militer sebagai 'minoritas bersenjata' yang menyiksa orang tak bersalah.

Mahana sedang mempersiapkan pernyataan resmi yang mengutuk kekerasan terhadap para demonstran. Mereka mengeluarkan pernyataan setelah bertemu dengan menteri urusan agama.

Kecaman atas kekerasan dan pembunuhan adalah sikap resmi terberat yang diambil oleh biksu Buddha terkait kudeta.

Baca Juga: Pinggiran Naypyidaw Myanmar Seperti Zona Perang, Tembakan di Mana-Mana

Pada tahun 2007, aksi serupa juga pernah dilakukan oleh para biksu dalam gerakan yang disebut dengan 'Revolusi Saffron'. Mereka melawan junta militer dan menarik perhatian dunia hingga membuka jalan bagi reformasi demokrasi.

Ilustrasi: Sejumlah biksu Budha menghadiri aksi demonstrasi di Kota Yangon. [Aung Naing Soe - Anadolu Agency]
Ilustrasi: Sejumlah biksu Budha menghadiri aksi demonstrasi di Kota Yangon. [Aung Naing Soe - Anadolu Agency]

Setelah itu, junta mengubah semua otoritas di negara itu dan Mahana berusaha membimbing para biksu untuk menghindari masalah politik. Hal ini juga yang membuat sikap biksu pada hari ini sangat penting.

Seorang anggota yang hadir dalam pertemuan Mahana mengatakan para biksu akan menghentikan semua aktivitas mereka di kuil dan sekolah Buddha.

Menurut data tahun 2016, Mahana membawahi hampir 600.000 biksu dan biksuni, sekitar setengahnya adalah samanera. Sedangkan agama Buddha dipraktikkan oleh 90% populasi Burma.

Sejauh ini biksu berpartisipasi dalam demonstrasi di berbagai kota seperti Mandalay, Yangon, Pegu dan Pakokku. Dalam aksi itu mereka hanya menuntut perdamaian dan berusaha tak mencampuri urusan politik.

Baca Juga: Korban Jiwa Kudeta Myanmar Berguguran, Sikap Wakil Rakyat di Asean Disorot

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI