Karena itu kader-kader PMII kata Jokowi harus bisa menjadi navigasi Perubahan dan terus tumbuh dan berkembang menjadi organisasi kepemudaan yang inovatif dan adaptif, membuka diri dan adaptif terhadap hal-hal yang baru,
"Buat kader-kader PMII menguasai ilmu dan teknologi itu sifatnya fardhu ain. kewajiban setiap individu kader, kenapa? karena PMII merupakan laboratorium kepemimpinan generasi muda Islam, yang ikut, yang akan ikut maju atau mundurnya Indonesia di masa depan," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyebut PMII sebagai anak kandung Nahdlatul Ulama, selalu terdepan dalam mengawal perjalanan bangsa. Teguh membela NKRI, teguh membela Pancasila, teguh membela undang-undang Dasar 1945, dan teguh dalam membela Bhinneka Tunggal Ika.
Serta konsisten menyebarkan toleransi dan kesejukan dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk, dan beragam.
"Saya mengapresiasi kader-kader PMII yang telah menunjukkan komitmen kebangsaan yang kuat hubbul Wathon minal iman, konsisten menyuarakan kepedulian dan keadilan terhadap sesama dan bersifat kritis, solutif demi perbaikan bangsa, serta merawat optimisme generasi muda dengan semangat keislaman dan keindonesiaan," katanya.