Satgas Klaim Tak Temui Kasus Efek Samping Berat usai 5 Juta Warga Divaksin

Rabu, 17 Maret 2021 | 11:27 WIB
Satgas Klaim Tak Temui Kasus Efek Samping Berat usai 5 Juta Warga Divaksin
Ilustrasi--Ratusan guru mengantre vaksinasi Covid-19 di SMPN 11 Kota Tangsel, Rabu (10/3/2021). [Suara.com/Wivy]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi menegaskan sejauh ini belum ada laporan efek samping atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang berbahaya dari vaksin CoronaVac buatan Sinovac Biotech, China yang dipakai di Indonesia.

Nadia mencatat beberapa keluhan dari penerima vaksin hampir sama dengan vaksin lain seperti reaksi lokal (nyeri, kemerahan, bengkak di daerah suntikan), efek sistemik (demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, badan lemah), dan reaksi lain (alergi sampai bengkak, urtikaria, pingsan, reaksi anafilaktik).

"Angka kejadian pasca imunisasi ini sangat-sangat ringan cenderung tidak ada yang berat, satu dua hari keluhan tersebut rata-rata sudah hilang, mulai dari nyeri, sakit kepala, badan terasa tidak enak atau sakit, semua kita lihat sebagai gejala yang ringan, satu dua hari akan sehat kembali," kata Nadia dalam Diskusi Forum Alinea, Rabu (17/3/2021).

Nadia juga menyebut sejauh ini pemerintah sudah menyuntikkan sekitar lima juta orang, capaian ini lebih cepat dibanding negara lain di Asia Tenggara.

Baca Juga: Pemkab Pastikan Vaksin Covid-19 di Banyumas Belum Kedaluwarsa

"Sampai saat ini sudah 5,2 juta orang mendapatkan vaksin baik vaksin dosis pertama maupun vaksin dosis kedua," ucapnya.

Diketahui, berdasarkan catatan Kemenkes per 16 Maret 2021 jumlah orang yang sudah disuntik dosis pertama adalah 4.468.951 orang dan yang sudah disuntik dosis kedua sebanyak 1.716.749 orang sejak vaksinasi perdana pada 13 Januari 2021 lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI