Ditunda Banyak Negara, Bagaimana Nasib Vaksin AstraZeneca di Indonesia?

Rabu, 17 Maret 2021 | 10:05 WIB
Ditunda Banyak Negara, Bagaimana Nasib Vaksin AstraZeneca di Indonesia?
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dalam konferensi persnya, Siti Nadia menyebut bahwa vaksin AstraZeneca yang didapatkan Indonesia dari COVAX Facility memiliki shelf life alias masa simpan yang relatif pendek, yaitu berakhir di bulan Mei 2021.

Sementara, rentang waktu optimal antara penyuntikan dosis pertama dengan dosis kedua untuk vaksin AstraZeneca menurut WHO adalah 9-12 minggu.

Siti Nadia mengaku optimis 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca tersebut dapat dihabiskan untuk penyuntikan dosis pertama sebelum masa simpannya habis.

Alasannya, tingkat vaksinasi Indonesia yang ia klaim sudah mencapai angka 250-350 ribu per hari.

“Artinya kalau kita akan melakukan penyuntikan sebanyak 1,1 juta dosis vaksin, kalau kita anggap saja misalnya kita mampu melaksanakan penyuntikan itu 200 ribu [per hari] berarti dalam kurun waktu 6 hari vaksinnya akan habis,” kata dia.

Meski begitu ia mencatat, perlu ada kajian lebih dalam lagi mengenai prioritas siapa yang akan mendapatkan vaksin dan daerah mana yang akan menggunakan vaksin AstraZeneca tersebut agar penggunaannya efektif dan maksimal.

“Masyarakat tak perlu takut”

Siti Nadia mengimbau masyarakat agar tidak takut melihat pemberitaan mengenai penggumpalan darah yang belakangan terjadi.

Menurutnya, WHO telah meyakinkan bahwa manfaat dari vaksin tersebut jauh lebih besar dari risiko efek samping yang ditimbulkan.

Baca Juga: Minta Asesmen Total Vaksin AstraZeneca, DPR: Pemerintah Jangan Kecolongan

“Sekali lagi sudah ada 17 juta orang menerima vaksin AstraZeneca dimana kejadian pembekuan darah ini hanya 40 kasus jadi angkanya sangat-sangat kecil,” kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI