PBB: Sebanyak 56 Demonstran Damai Myanmar Tewas selama Akhir Pekan

Selasa, 16 Maret 2021 | 14:27 WIB
PBB: Sebanyak 56 Demonstran Damai Myanmar Tewas selama Akhir Pekan
Polisi memukuli seorang pengunjuk rasa ketika mereka membubarkan demonstrasi di Kotapraja Tharkata di pinggiran Yangon, Myanmar, Sabtu (6/3). [STR / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa mengeluarkan data terbaru yang menyatakan bahwa setidaknya sudah 138 pengunjuk rasa tewas saat melakukan aksi protes terhadap kudeta militer Myanmar.

Menyadur Deutsche Welle, Selasa (16/3/2021) Stephane Dujarric, juru bicara PBB, mengatakan penghitungan terbaru tersebut termasuk tambahan sebanyak 56 orang yang tewas selama akhir pekan.

Puluhan demonstran yang tewas tersebut mayoritas di daerah Hlaing Thayer di Yangon, kota terbesar Myanmar yang sering menjadi tempat aksi protes.

Sekretaris Jenderal Antonio Guterres "mengutuk keras kekerasan yang sedang berlangsung terhadap pengunjuk rasa damai dan pelanggaran terus menerus terhadap hak asasi manusia rakyat Myanmar," kata Dujarric.

Baca Juga: Sejak Kudeta Militer, Warga Myanmar Bikin Tato sebagai Bentuk Protes

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jalina Porter mengatakan kekerasan yang terjadi selaman akhir pekan itu "tidak bermoral dan tidak bisa dipertahankan."

"Pasukan keamanan benar-benar menyerang orang-orang mereka sendiri, menewaskan puluhan orang di seluruh negeri," kata Porter.

Komentar dari komunitas internasional muncul setelah pasukan keamanan menembak mati 12 orang yang mengambil bagian dalam demonstrasi pro-demokrasi, menurut kantor berita Reuters.

Dalam upaya nyata untuk menekan berita kekerasan, penyedia layanan telekomunikasi diperintahkan untuk memblokir semua data seluler secara nasional.

Junta militer telah memberlakukan darurat militer di beberapa kota Yangon, yang memberi para komandan kekuasaan luas untuk membasmi perbedaan pendapat.

Baca Juga: Fadli Zon : Situasi Memanas, BKSAP DPR Kutuk Rezim Kudeta Myanmar

MRTV mengatakan aturan baru berlaku untuk kota-kota Yangon di Dagon Utara, Dagon Selatan, Dagon Seikkan, dan Okkalapa Utara.

Pada awal Maret, PBB juga mengungkapkan jik sebanyak 50 demonstran tewas dalam aksi protes damai akibat keganasan petugas keamanan.

"Mereka membunuh orang seperti membunuh burung dan ayam," kata seorang pemimpin demonstrasi kepada kerumunan di Dawei, sebuah kota di selatan Myanmar, dikutip dari Reuters, Selasa (09/03/2021).

"Apa yang akan kita lakukan jika kita tidak memberontak melawan mereka? Kita harus memberontak." tegasnya.

Peristiwa terbaru, Khin Maung Latt, seorang pejabat dari partai yang dipimpin Aung San Suu Kyi, tewas dalam tahanan polisi, Minggu (07/03/2021).

Ia merupakan pejabat partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD). Reuters melihat foto tubuhnya dengan kain berlumuran darah di sekitar kepalanya.

Sithu Maung, seorang anggota parlemen yang dibubarkan, mengatakan dalam sebuah unggahan Facebook bahwa Khin Maung Latt adalah manajer kampanyenya dan ditangkap pada Sabtu malam di distrik Pabedan di Yangon.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI