Suara.com - Lebih dari selusin negara menangguhkan penggunaan vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca di tengah kekhawatiran bahwa vaksin tersebut menyebabkan pembekuan darah.
Menyadur Al Jazeera, Selasa (16/3/2021) Jerman, Italia, Prancis, dan Spanyol pada hari Senin menjadi negara terbaru yang menghentikan pemberian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Keputusan keempat negara dari Eropa tersebut mengikuti langkah Irlandia, Bulgaria, Denmark, Norwegia, dan Belanda.
Sejumlah negara di benua Asia, termasuk Indonesia juga ikut menunda pemberian vaksin Covid-19 yang diproduksi bersama dengan Universitas Oxford di Inggris Raya.
Baca Juga: Timbulkan Kerumunan, Vaksinasi Guru Pandeglang Dibubarkan
Saat ketakutan muncul, pihak AstraZeneca mengatakan tinjauan terhadap data keamanannya mengungkapkan tidak ada bukti peningkatan risiko pembekuan darah.
Tinjauan tersebut mencakup lebih dari 17 juta orang yang sudah mendapatkan suntikan vaksin di Inggris dan Uni Eropa.
European Medicines Agency (EMA), regulator obat Uni Eropa dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menyatakan keyakinannya atas keamanan vaksin AstraZeneca.
Pada 10 Maret, ada 30 laporan pembekuan darah di antara hampir lima juta orang di seluruh Eropa, menurut data yang dikeluarkan EMA.
Hingga saat ini, berikut adalah negara-negara yang telah menangguhkan penggunaan vaksin Covid-19 dari AstraZeneca:
Baca Juga: Pemprov Sulsel Akan Setop Penggunaan 4 Hotel Isolasi Pasien Covid-19
1. Perancis
Presiden Emmanuel Macron mengumumkan Prancis menangguhkan vaksin AstraZeneca setidaknya hingga Selasa sore ketika European Medicine Agency akan menerbitkan opininya.
"Keputusan telah dibuat… untuk menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca sebagai tindakan pencegahan, dengan harapan kami dapat melanjutkannya dengan cepat jika keputusan EMA mengizinkannya," kata Macron dalam konferensi pers.
"Kami memiliki panduan sederhana, untuk diinformasikan oleh sains dan otoritas kesehatan yang kompeten dan untuk melakukannya sebagai bagian dari strategi Eropa." sambungnya.
2. Jerman
Pemerintah Jerman mengatakan sedang menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca atas laporan baru tentang pembekuan darah sehubungan dengan vaksin tersebut.
Kementerian kesehatan mengatakan keputusan itu diambil sebagai "tindakan pencegahan" dan atas saran regulator vaksin nasional Jerman, Institut Paul Ehrlich, yang menyerukan penyelidikan lebih lanjut atas kasus-kasus tersebut.
3. Italia
Badan obat-obatan Italia mengatakan pihaknya bergabung dengan negara-negara Eropa lainnya dalam memblokir penggunaan vaksin AstraZeneca/Oxford.
Langkah itu dilakukan hanya beberapa hari setelah regulator AIFA Italia melarang penggunaan satu batch sebagai tindakan pencegahan.
"AIFA telah memutuskan untuk memperpanjang larangan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca di seluruh Italia sebagai tindakan pencegahan dan sementara menunggu keputusan European Medicines Agency (EMA)," katanya dalam sebuah pernyataan.
4. Spanyol
Spanyol menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca setidaknya selama dua minggu, menurut menteri kesehatan Spanyol.
"Kami telah memutuskan untuk menghentikan sementara [penggunaan vaksin AstraZeneca] sebagai tindakan pencegahan setidaknya selama dua minggu ke depan," Menteri Kesehatan Carolina Darias mengatakan kepada wartawan.
5. Portugal
Portugal juga ikut menghentikan sementara penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Graca Freitas, kepala otoritas kesehatan DGS, mengatakan pada konferensi pers bahwa meskipun efek sampingnya "sangat parah", mereka "sangat jarang", menambahkan tidak ada kasus serupa yang dilaporkan di Portugal.
6. Slovenia
Slovenia mengatakan pihaknya menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca karena kekhawatiran adanya pembekuan darah.
Menteri Kesehatan Janez Poklukar mengatakan pemerintah telah mengambil keputusan untuk "memastikan tingkat keselamatan setinggi mungkin".
"Tidak ada keahlian medis yang membenarkan penghentian ini tetapi ini adalah tindakan pencegahan menunggu pendapat dari European Medicines Agency (EMA)," katanya.
7. Belanda
Belanda ikut menangguhkan pemberian vaksin Covid-19 dari AstraZeneca setelah mendapat laporan 10 kasus efek samping yang merugikan.
Pusat Farmakovigilans Lareb mengatakan insiden yang dilaporkan termasuk kasus kemungkinan trombosis atau emboli, tetapi tidak ada yang termasuk penurunan jumlah trombosit, seperti yang telah dilaporkan di Denmark dan Norwegia.
Otoritas Belanda akan mengguhkan penggunaan vaksin dari AstraZeneca hingga setidaknya 29 Maret sebagai tindakan pencegahan.
8. Irlandia
Irlandia mengumumkan pada 14 Maret bahwa mereka telah menghentikan vaksin buatan AstraZeneca "karena sangat berhati-hati".
Keputusan Irlandia datang setelah adanya laporan dari Norwegia tentang pembekuan darah yang serius di beberapa penerima vaksin di negara tersebut.
Komite Penasihat Imunisasi Nasional Irlandia (NIAC) merekomendasikan penangguhan sambil menunggu informasi lebih lanjut dari EMA.
"Ini mungkin bukan apa-apa, kami mungkin bereaksi berlebihan dan saya sangat berharap dalam waktu seminggu ini kita akan dituduh terlalu berhati-hati," kata Wakil Kepala Petugas Medis Ronan Glynn.
9. Bulgaria
Bulgaria pada 12 Maret juga menghentikan sementara vaksin AstraZeneca pasca adanya laporan bahwa seorang wanita berusia 57 tahun meninggal beberapa jam setelah menerima suntikan.
Perdana Menteri Boyko Borissov mengatakan pemberian vaksin AstraZeneca akan dihentikan "sampai semua keraguan dihilangkan dan selama para ahli tidak memberikan jaminan bahwa hal itu tidak menimbulkan risiko bagi masyarakat".
10. Rumania
Rumania untuk sementara menghentikan vaksinasi pada satu batch vaksin Covid-19 AstraZeneca pada 11 Maret. Para pejabat menggambarkan langkah tersebut sebagai "tindakan pencegahan ekstrem".
Penangguhan akan berlangsung hingga EMA menyelesaikan penyelidikan tentang adanya laporan pasca pemberian vaksin tersebut.
11. Islandia
Islandia pada 11 Maret juga ikut menangguhkan vaksin dari AstraZeneca karena menunggu hasil penyelidikan oleh EMA.
12. Denmark
Denmark pada 11 Maret mengumumkan penghentian penggunaan vaksin AstraZeneca selama dua minggu, menyusul laporan pembekuan darah pada beberapa orang yang telah divaksinasi.
Badan Obat Denmark kemudian mengatakan seorang wanita Denmark berusia 60 tahun yang meninggal karena pembekuan darah setelah menerima vaksin memiliki gejala yang "sangat tidak biasa".
Wanita itu memiliki jumlah trombosit dan gumpalan darah yang rendah di pembuluh kecil dan besar, serta pendarahan, katanya pada 14 Maret.
13. Norwegia
Norwegia juga mengatakan telah menangguhkan penggunaan vaksin pada 11 Maret, sebagai peringatan di tengah laporan kemungkinan efek samping yang serius.
Pada 13 Maret, otoritas kesehatan Norwegia mengungkapkan tiga petugas kesehatan - semuanya berusia di bawah 50 tahun - yang baru-baru ini menerima vaksin AstraZeneca sedang dirawat di rumah sakit karena pendarahan, pembekuan darah dan jumlah trombosit darah yang rendah.
Tidak diketahui apakah kasus tersebut terkait dengan vaksin. "Kami tidak tahu apakah kasus tersebut terkait dengan vaksin," kata Sigurd Hortemo, seorang dokter senior di Badan Obat Norwegia.
14. Austria
Sebelum Denmark dan Norwegia menghentikan peluncurannya, Austria pada 7 Maret menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca.
Pihak berwenang menghentikan setelah adanya kasus kematian akibat gangguan koagulasi dan penyakit akibat emboli paru setelah menerima vaksin.
Estonia, Latvia, Lituania dan Luksemburg juga menangguhkan penggunaan kelompok yang dipilih oleh Austria.
15. Republik Demokrasi Kongo
Republik Demokratik Kongo (DRC) menjadi negara di Afrika yang menangguhkan penggunaan vaksin Covid-19 dari AstraZeneca.
Kongo mengumumkan pada 12 Maret bahwa mereka menunda vaksin AstraZeneca, dengan alasan serupa yang disampaikan oleh negara-negara di Eropa.
DRC menerima 1,7 juta dosis AstraZeneca melalui skema COVAX pada 2 Maret, tetapi belum memulai program inokulasinya.
"Kami dengar di Eropa ada beberapa negara yang menangguhkan vaksin. Kami akan memeriksa untuk mengetahui lebih banyak tentang masalah ini," kata juru bicara kementerian kesehatan Kongo kepada kantor berita Reuters.
16. Thailand
Thailand menjadi negara pertama di luar Eropa yang menunda pemberian vaksin AstraZeneca, pada 12 Maret.
Namun, penangguhan tersebut sangat singkat, dengan pemerintah Thailand mengumumkan pada 15 Maret bahwa para pemimpin politik akan menerima satu dosis vaksin keesokan harinya.
17. Indonesia
Menteri Kesehatan Indonesia mengatakan pada 15 Maret bahwa negara akan menunda pemberian vaksin Covid-19 AstraZeneca karena laporan pembekuan darah di antara beberapa penerima di Eropa.
"Agar konservatif, BPOM menunda implementasi AstraZeneca [vaksin] karena menunggu konfirmasi dari WHO," kata Budi Gunadi Sadikin.
Indonesia menerima 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca melalui program berbagi vaksin COVAX global bulan ini dan akan menerima sekitar 10 juta lagi dalam dua bulan ke depan.