Polisi Temukan Kapal Selam Bandar Narkoba, Bisa Angkut 2 Ton Narkotika

Minggu, 14 Maret 2021 | 15:29 WIB
Polisi Temukan Kapal Selam Bandar Narkoba, Bisa Angkut 2 Ton Narkotika
Ilustrasi kapal selam. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepolisian Spanyol menemukan kapal selam besar milik bandar narkoba sepanjang 9 meter dengan lebar 3 meter yang dirancang untuk menyelundupkan 2 ton narkotika.

Menyadur VOA News Minggu (14/03), kapal selam itu ditemukan bulan lalu dalam gudang di Málaga, Costa del Sol Spanyol selatan.

Kepala Kepolisian Nasional Spanyol Rafael Perez mengatakan penemuan itu adalah bagian dari operasi narkoba internasional yang melibatkan lima negara dan badan kejahatan Uni Eropa, Europol.

Kapal selam itu terbuat dari fiberglass dan panel kayu lapis yang dipasang pada rangka dengan tiga lubang intip di satu sisi, dan dicat biru muda. Kapal ini memiliki dua mesin 200 tenaga kuda.

Baca Juga: Terungkap! Kasus Narkoba di Sukabumi Ternyata Berkedok Bisnis Kurma

Perez membandingkan kapal selam itu dengan gunung es, dengan sebagian besar kapal berada di bawah air, dan hanya sebagian kecil yang terlihat dari permukaan.

Ilustrasi ganja (stock image)
Ilustrasi ganja (stock image)

Dia mengatakan kapal itu tidak pernah digunakan, tetapi para pejabat yakin kapal itu dirancang untuk berlayar ke kapal induk, membongkar kargo yang kemungkinan berisi narkotika dan kembali ke pelabuhan.

Perez menduga kapal itu dipakai untuk menyelundupkan kokain, mengingat hasis dan marijuana biasanya diselundupkan dengan truk.

Kapal penyelundup narkoba serupa juga pernah ditemukan di Samudra Atlantik, di Amerika Tengah dan Selatan tapi polisi mengatakan mereka belum pernah melihat kapal seperti itu sebelumnya di Spanyol.

Kapal selam itu menjaring ratusan kilogram kokain, hasis dan marijuana di berbagai tempat di Spanyol dan mengakibatkan 52 penangkapan.

Baca Juga: Mahasiswa Pengemudi Mercy yang Lindas Pesepeda Diklaim Negatif Narkoba

Polisi nasional mengatakan penegak hukum dari Kolombia, Amerika Serikat, Inggris, Belanda dan Portugal juga terlibat dalam operasi tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI