Ogah Gabung Junta, Lebih dari 200 Polisi Myanmar Melarikan Diri ke India

Sabtu, 13 Maret 2021 | 14:39 WIB
Ogah Gabung Junta, Lebih dari 200 Polisi Myanmar Melarikan Diri ke India
Polisi memukuli seorang pengunjuk rasa ketika mereka membubarkan demonstrasi di Kotapraja Tharkata di pinggiran Yangon, Myanmar, Sabtu (6/3). [STR / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lebih dari 200 polisi Myanmar beserta keluarga mereka kini sudah melarikan diri ke India di tengah kondisi negara tersebut yang masih kacau.

Menyadur Channel News Asia, Sabtu (13/3/2021) otoritas militer Myanmar menggunakan kekuatannya untuk membubarkan para demonstran yang turun ke jalan sejak kudeta pada 1 Februari.

Seorang polisi sempat mengungkapkan bahwa mereka diperintahkan untuk menembak para demonstran. Setidaknya 70 orang tewas menurut pakar hak asasi utama PBB.

Sejak saat itu, banyak dari polisi Myanmar yang menolak untuk mengambil bagian dalam tindakan keras dan memilih untuk melarikan diri ke negara bagian Mizoram, India bagian timur laut.

Baca Juga: Polisi Virtual Verifikasi 89 Konten Ujaran Kebencian, Terbanyak di Twitter

Hingga Jumat, total 264 orang telah melakukannya, termasuk 198 petugas polisi dan anggota keluarga, menurut petugas keamanan setempat.

"Alasan untuk datang dari Myanmar ke India adalah karena saya tidak ingin bertugas di bawah junta militer," salah satu perwira, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan kepada AFP.

"Alasan kedua adalah jika saya mundur dari junta militer dan saya bergabung dengan rakyat, saya yakin kita bisa memenangkan perang melawan junta militer," katanya.

Perwira tersebut menambahkan bahwa pihak berwenang melakukan "pemukulan atau penyiksaan sesuai keinginan mereka".

"Saya menyaksikan polisi menangkap sebanyak mungkin orang, bahkan orang-orang yang tidak ikut aksi dan berdiri di samping untuk sekadar menonton atau berfoto," tambahnya.

Baca Juga: AHY Dilaporkan ke Polisi, Partai Demokrat: Langkah Frustrasi Kader Pecatan

Otoritas India telah "mendorong kembali" delapan dari mereka yang telah melintasi perbatasan, kata sumber keamanan itu.

Seorang kepala desa setempat mengatakan kepada AFP minggu ini bahwa lusinan orang lainnya sedang menunggu untuk memasuki India.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI