Suara.com - Wakil Gubernur Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan tidak ada pemotongan uang bantuan sosial tunai Rp300 ribu per bulan. Dia mengatakan bansos tunai terkait pandemi Covid-19 diberikan secara tunai sehingga mustahil terjadi pemotongan.
"Terkait bansos sudah sering kami sampaikan, bansos kali ini diberikan secara tunai yang kami sebut bantuan sosial tunai. Dan bansos kali ini yang kami beri dari Pemprov DKI Jakarta diberikan langsung ke ATM langsung warga, angkanya tidak kurang satu perak pun," kata Riza di Jakarta, Sabtu (13/3/2021).
"Tanggungjawabnya melalui APBD dan Bank DKI Jakarta itu langsung diterima oleh warga melalui kepala keluarga tiap warga dapat Rp300 ribu. Tidak mungkin kurang, bahkan biaya pembuatan rekening ATM itu menjadi tanggung jawab kami."
Riza mengatakan distribusi vaksin selama ini tidak terjadi kendala.
"Itu sudah ada jdwalnya, jadi tidak terlambat karena berikan secara teknis, sangat mudah karena kami berikan lewat transfer langsung," katanya.
Penyaluran bansos tunai dilaksanakan mulai dari bulan Januari hingga April 2021. Rencananya diberikan kepada 10 juta Keluarga Penerima Manfaat.
Minta laporan
Kemarin, Riza mengancam sanksi berat kepada aparat yang kedapatan memotong bansos tunai.
"Silakan buktikan kalau ada yang disampaikan (bansos) DKI dipotong, silakan protes. Kalau ada aparat kami memotong di Bank DKI kita akan beri sanksi yang berat," kata Riza di Balai Kota dalam laporan Antara.
Baca Juga: Ahmad Riza Apresiasi Vaksinasi Bagi Lansia di Universitas Al Azhar
Riza meminta warga melapor apabila terjadi penyimpangan di lapangan. Sejauh ini, dia meyakini hal seperti ini tidak akan terjadi karena BST di DKI Jakarta disalurkan secara non tunai melalui ATM.