Cerita Putri Aisyah, Anak Seorang Loper Koran Penderita Tumor Mata

Siswanto Suara.Com
Sabtu, 13 Maret 2021 | 12:47 WIB
Cerita Putri Aisyah, Anak Seorang Loper Koran Penderita Tumor Mata
Wali Kota Tanjungpinang Rahma mengunjungi Putri Aisyah (2,5) [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus Putri Aisyah, anak berusia 2,5 tahun yang menderita penyakit tumor mata mendapatkan bantuan dari Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Tanjungpinang dengan mengakomodasi pembuatan kartu BPJS Kesehatan. Putri Aisyah anak seorang loper koran dan mereka kesulitan dana untuk mencari pengobatan.

"Pemkot melalui Dinas Kesehatan akan membantu dengan membiayai pengobatan Putri sampai sembuh," kata Wali Kota Tanjungpinang Rahma di Tanjungpiang, Sabtu (13/3/2021).

Pada Jumat (12/3) 2021, Rahma berkunjung ke rumah Putri di Perumahan Bumi Air Raja, Blok G, Nomor 253, setelah kasusnya viral di media sosial.

"Walaupun BPJS baru akan diproses, tetapi pengobatan mata harus segera dilakukan. Pemerintah akan membantu sampai Putri sembuh dari penyakitnya," katanya.

Baca Juga: Punya Riwayat Idap Tumor Payudara, Begini Cara Kesha Ratuliu Jaga Kesehatan

Pemerintah daerah akan membantu melunasi iuran BPJS orang tua Putri yang masih menunggak agar bila sewaktu-waktu sakit dapat dipergunakan.

Dinas Kesehatan langsung membawa Putri ke Klinik Mata Smaco untuk diperiksa.

"Dengan begitu dapat dietahui tindakan apa yang dapat segera dilakukan untuk kesembuhan Putri," kata Rahma.

Putri Aisyah, anak dari pasangan Sukateman dan Andreani, divonis menderita penyakit tumor mata.

Sukateman menjelaskan saat lahir kondisi mata anaknya normal, sama seperti anak-anak pada umumnya.

Baca Juga: Viral Perempuan Muda Derita Tumor Payudara, Benarkah karena Makanan Instan?

Namun, beberapa pekan setelahnya terdapat benjolan kecil di sebelah mata kiri Putri. Merasa khawatir, Sukateman sempat membawa dan mengecek anaknya ke RSUD Raja Ahmad Thabib Kepri.

Saat itu, dokter belum dapat mendeteksi benjolan tersebut karena usia Putri yang masih kecil. Dokter hanya memberikan obat tetes untuk mata Putri.

"Sekitar sepekan terakhir ini bengkaknya makin besar, bahkan sudah menutupi bola mata," kata Sukateman.

Pria yang bekerja sebagai loper koran itu sudah berupaya untuk mencarikan pengobatan bagi anaknya. Dokter menyarankan mata Putri harus segera dioperasi.

Akan tetapi, keluarga Sukateman tidak punya biaya ditambah lagi Putri tidak punya kartu BPJS Kesehatan.

Sementara, dana yang dibutuhkan buat operasi mata Putri sekitar Rp18 juta.

"Sekarang mata anak saya keluar darah setiap pagi. Dia mulai rewel karena tak nyaman, apalagi saat hendak mandi," kata Sukateman. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI