Suara.com - Neno Warisman, aktivis politik, diminta tidak melakukan cara-cara lama memprovokasi publik melalui kegiatan keagamaan yang dipolitisasi.
Hal itu ditegaskan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin, ketika dihubungi Suara.com, Jumat (12/3/2021).
Ngabalin memberikan komentar terkait ajakan Neno Warisman agar publik mengikuti Doa dan Tahlil Nasional ditujukan kepada 6 pengawal Habib Rizieq yang tewas ditembak polisi.
"Enggak usah pakai gaya lama untuk mempengaruhi orang, memprovokasi orang, enggak usah, biasa saja," ujar Ngabalin saat dihubungi Suara.com, Jumat malam.
Baca Juga: Soal Korupsi Rumah DP 0 Persen, Ferdinand Hutahaean Sindir Neno Warisman
Ngabalin mengatakan, Neno Warisman dan Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3 6 Laskar FPI sah-sah saja menggelar kegiatan doa dan tahlil.
Namun, Ngabalin meminta agar acara doa tersebut tidak dipolitisasi sehingga menjadi ajang memprovokasi publik.
"Kalau dia mau bikin tahlil, ya tahlil saja, tak usah dipolitisir urusan itu, biasa saja. Tahlilan itu penting, orang tahlil mengirim 100 hari, 40 hari, tiga hari, tujuh hari, biasa," ucap Ngabalin.
"Tapi mengomandoi orang, mempolitisir, kemudian menyebutkan ada orang mati cuma-cuma dan segala macam...."
Ngabalin menegaskan, TP3 sendiri sudah menemui Presiden Jokowi. Sebaliknya, Jokowi juga sudah meminta TP3 untuk menyerahkan bukti-bukti yang dimiliki kepada Komnas HAM.
Baca Juga: Panas! Ali Ngabalin Sebut Neno Warisman CS Mabuk Agama
Atas dasar itulah, Ngabalin mengategorikan ajakan massal Neno Warisman untuk acara itu adalah aksi provokasi umat.
"Kemarin kan tim TP3 sudah menghadap presiden, ada bukti-bukti diserahkan kepada Komnas HAM. Cara itu yang menurut saya cara provokasi, mabuk agama. Enggak usah provokasi umat deh dengan cara-cara lama itu," katanya.
Sebelumnya, melalui akun twitternya, Ngabalin menyindir ajakan mantan pendukung Prabowo - Sandiaga di Pilpres 2019, Neno Warisan, untuk ikut Doa dan Tahlil Nasional kepada enam Laskar FPI yang mati ditembak anggota Polri.
Ali Ngabalin menyebut ajakan tersebut dari orang-orang yang mabuk agama.
“Mabok lagi, mabok lagi. mabok lagi, mabok lagi. Maaaaboook mabok lagi. Kalau sudah, mabok. Mabok lagi...mabok lagi, mabok lagi... maaaaboook sampai mati. He he he he he #MabokAgama,” tulis Ngabalin di twitter @AliNgabalinNew.
Melalui akun Twitter, politikus Golkar itu membagikan cuitan tersebut bersama potongan video yang menunjukkan ajakan Neno untuk mengadakan Tahlil Nasional pada tanggal 16 Maret 2021.
“Jadi doa dan tahlil nasional pada tanggal 16 Maret 2021, pukul 8 malam melalui zoom. Saya dan Neno Warisman channel insyah Allah akan meliput,” ujar Neno.
Selain Neno, di dalam video tersebut juga ada HM Mursalin yang mengaku sebagai Presiden Komando Ulama untuk Pemenangan Politik Islam (KOMPI) dan juga mantan Komando Ulama Pemenangan Prabowo dan Sandi.