Islah, Djan Faridz ke Suharso: PPP Harus Bermanfaat Setelah Bersatu

Jum'at, 12 Maret 2021 | 16:42 WIB
Islah, Djan Faridz ke Suharso: PPP Harus Bermanfaat Setelah Bersatu
Djan Faridz [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Muktamar Jakarta, Djan Faridz berharap, partainya bisa lebih memberikan manfaat. Terlebih setelah adanya islah seusai dualisme melanda partai berlambang Kakbah tersebut.

Hal itu disampaikan Djan saat memberikan sambutan singkat dalam acara rapat pimpinan nasional (rapimnas) I PPP, Jumat (12/3/2021).

Saat menyampaikan pidato, Djan didampingi oleh Ketua Umum PPP Suharso Monarfa.

"Jangan sampai kita semua sudah bersatu, saya sudah bersatu dengan beliau (Suharso), terus manfaat buat PPP-nya kurang. Jadi ini tantangan kita ke depan. Insyaallah dengan doa beliau dan kiai-kiai yang ada di seluruh Indonesia PPP bisa kembali jaya. amin," kata Djan.

Baca Juga: Tegas! PKS dan PPP Tolak Investasi Miras di Indonesia

Mendengar Djan Faridz menyampaikan hal tersebut, tampak raut wajah Suharso terlihat gembira.

Suharso bahkan sempat tertawa, yang kemudian juga diikuti dengan kader lain yang hadir secara fisik.

Sebelumnya, Djan Faridz mengatakan dirinya siap membantu Suharso dalam memimpin PPP ke depan.

Meski pernah merasakan dualisme kepemimpinan, Djan menilai yang terpenting saat ini adalah keberadaan PPP ke depan demi kemaslahatan umat.

"Puji syukur kepada Allah SWT, yang sahabat tercinta menjadi dan memimpin PPP. Selain doa saya siap kok bantu beliau. Kita harus melihat ke depan, bagaimana PPP tetap eksis di dunia politik, dan manfaat untuk umat Islam khususnya," ujar Djan.

Baca Juga: Soal Investasi Miras, PPP Tak Setuju dengan Kebijakan Pemerintah

Untuk diketahui, beberapa waktu silam, Suharso Monoarfa mengajak kubu PPP Muktamar Jakarta kembali bersatu.

Tindakan itu ia lakukan seusai resmi menjadi Pelaksana Tugas atau Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Suharso menjelaskan, PPP secara resmi hanya ada satu, yakni PPP yang dihasilkan oleh Muktamar Pondok Gede pada 2016.

Namun, dirinya tidak memungkiri apabila ada kubu lain yang menamakan dirinya PPP hasil Muktamar Jakarta.

"Kita masih menyaksikan ya pernak-pernik secara kultural yang menamakan dirinya juga Partai Persatuan Pembangunan," kata Suharso di Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/3/2019).

Suharso mengatakan, bahwa dirinya mengajak PPP Muktamar Jakarta berdialog untuk kembali bergabung ke PPP resmi.

Ketua PPP Muktamar Jakarta kala itu masih dijabat oleh Humphrey Djemat yang sebelumnya diisi oleh Djan Faridz.

"Saya mengajak pada mereka semua untuk kembali ke rumahnya dan saya juga sudah berbincang-bincang bertemu diajak makan malam dengan senang hati," ujarnya.

Akan tetapi, Djan Faridz tidak hadir dalam acara Mukernas III PPP yang diadakan pada Rabu malam dengan alasan tengah di luar kota.

Meskipun begitu, Djan Faridz sudah menyatakan dukungan untuk PPP di Pemilu 2019 dan memastikan PPP tetap solid.

"Beliau mengatakan beliau akan mendukung setidak-tidaknya supaya di dalam pemilu PPP tetap solid," kata Suharso.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI