Suara.com - Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan sejauh ini baru ada 17 laboratorium yang bisa melakukan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) di Indonesia untuk memonitor perkembangan mutasi virus Sars-Cov 2.
Nadia mengatakan lab yang mempunyai fasilitas pemeriksaan itu baru terdapat di sejumlah perguruan tinggi.
"Saat ini sudah ada 17 lab yang tersebar dibagi berdasarkan regional-regional untuk pemeriksaannya. selain Balitbangkes, juga ada LBM Eijkman, ada labkesda jabar, LIPI, BPPT, UI, UGM, UNS, UIN Jakarta, UNPAD, ITB, UNAIR, UPN Veteran Jakarta, dan Universitas Tanjung Pura, jadi ini sentra pemeriksaan WGS," kata Nadia dalam jumpa pers virtual, Jumat (12/3/2021).
Meski begitu, dia memastikan pemerintah akan waspada terhadap seluruh kemungkinan datangnya varian virus baru seperti B117 dari Inggris, E484K dari Afrika Selatan, dan P.1 dari Brasil.
Baca Juga: Kemenkes dan Facebook Bermitra untuk Sebar Informasi Vaksin Covid-19
"Jadi ketiga ini yang sering kita lakukan pengamatan, karena mutasinya banyak sekali tapi tiga ini yang secara khusus harus sudah dikatakan WHO untuk dimonitoring terus," jelasnya.
Diketahui sejauh ini pemerintah baru menemukan dua varian mutasi virus Covid-19 di Indonesia, yakni mutasi D614G sejak September 2020 dan mutasi B117 sejak Januari 2021.
Tercatat sudah ada enam kasus Covid-19 varian B117 asal Inggris di Indonesia yakni dua di Karawang, Jawa Barat, dan masing-masing satu di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.