Suara.com - Ketua fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Rany Maulani menyebut uang Bantuan Sosial Tunai (BST) kerap dipotong oleh oknum RT/RW. Ia mengaku mendapatkan laporan dari beberapa warga ibu kota.
Rany lantas menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh oknum tersebut. Pasalnya hal ini makin merugikan mereka yang sudah terkena dampak buruk dari pandemi Covid-19 secara ekonomi.
"Banyak laporan ke kami juga memang masih banyak oknum dari pihak wilayah RT dan RW yang melakukan pemotongan dana BST ini dan ini enggak bisa dipukul rata," ujar Rany kepada wartawan, Jumat (12/3/2021).
Rany tak merincikan di mana lokasinya dan berapa orang yang mengaku disunat dana bantuannya. Namun ia menyatakan memang pendistribusiannya kerap menemui masalah di lapangan.
Baca Juga: Ketahuan Pakai BST Buat Beli Rokok dan Miras, Wagub DKI: Bakal Dicabut
Tak hanya itu, dana Rp 300 ribu itu disebutnya kerap disalahgunakan oleh para penerima. Banyak dari mereka yang malah membelanjakan uang itu tidak untuk kebutuhan sehari-hari seperti cicilan kendaraan.
"Pada kenyataannya memang ada dana tersebut yang dipakai bukan untuk kebutuhan sehari-hari, kebanyakan juga dipakai untuk membayar cicilan kendaraan dan lain-lain," tuturnya.
Selain itu, beberapa aduan lainnya adalah kartu atm yang masih kosong. Ada keterlambatan pencairan dana tahap 2 yang harusnya cair bulan Februari.
"Banyak aduan ke kami yang ATMnya itu kosong belum ada isinya," pungkasnya.
Baca Juga: Bandingkan dengan Bansos Sembako, Ini 3 Kelebihan BST Menurut Wagub DKI