"Jaga malam akan kami lakukan sampai panen. Tujuannya antisipasi pencuri cabai," ujar Basino ketika diwawancara jurnalis blokTuban.com.
Berangkat malam pulang pagi
Basino dan dua temannya berangkat dari rumah mereka pukul 20.00 WIB dan biasanya baru pulang dari ladang pukul 04.00 WIB.
Dengan memakai senter, mereka mengelilingi kebun dan mengamati setiap sudutnya. Para petani biasanya melengkapi diri dengan pentungan sebagai alat pertahanan diri jika ada ancaman.
"Kalau hujan kami berteduh di gubuk. Supaya tidak digigit nyamuk membuat perapian, sekaligus untuk menghangatkan tubuh," kata dia.
Rekan Basino, Tari, bersyukur sejak harga cabai mahal pada musim sekarang, belum terjadi pencurian.
Dia berharap jangan sampai kejadian pada tahun 2019 terulang lagi. Ketika itu, pencurian cabai di kebun sering sekali terjadi. Maling tak hanya mengambil cabai, tetapi juga pohon-pohonnya.
Perbuatan itu yang membuat petani cabai di Grabagan geram dan sekarang memberlakukan jaga malam.
Basino juga bercerita pada musim tanam tahun lalu, para petani cabai rugi karena harganya murah.
Baca Juga: Harga Cabai Caplak Tinggi, Penjual Ayam Geprek Pilih Tutup Usaha
Untuk musim tanam kali ini banyak petani yang gagal karena tamanan mati dan juga tidak bisa berbuah sehingga cabai menjadi komoditi yang amat mahal.