Suara.com - Harga cabai di tingkat pasar di Indonesia naik berlipat-lipat ganda dalam beberapa waktu terakhir, terutama semenjak musim hujan. Sejumlah orang memanfaatkan situasi ini untuk mencari keuntungan pribadi dengan menghalalkan banyak cara, mencuri cabe di kebun petani misalnya.
Tapi para petani cabai tak mau kecolongan, apalagi waktu panen hampir tiba seperti sekarang.
Sebagian dari mereka mengantisipasi dengan cara menjaga kebun cabai masing-masing, terutama setelah hari menjadi gelap, dimana pencuri biasa beroperasi.
Jurnalis Beritajatim.com hari ini menemui sejumlah petani cabai di Desa Grabagan, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, untuk meliput bagaimana para petani mencegah pencurian terjadi.
“Ini sudah mulai waktunya panen sebentar lagi. Kita berjaga-jaga atau bahasa Jawanya Kemit supaya tidak terjadi pencurian,” ujar petani bernama Basino (45).
Para petani di kawasan tersebut secara rutin patroli di ladang-ladang mereka.
Kecamatan Grabagan menjadi salah satu sentra penghasil cabai di Jawa Timur.
Mereka tidak ingin kejadian beberapa tahun yang lalu ketika harga cabai sedang mahal-mahalnya, cabai di kebun ludes digasak maling. Salah satu korban pencuriannya Basino.
“Dulu pernah kemalingan. Yang nyuri itu ngambilnya langsung sekalian sama pohon-pohonnya dibabati (ditebang) semua,” kata Basino.
Baca Juga: Harga Cabai Caplak Tinggi, Penjual Ayam Geprek Pilih Tutup Usaha
Basino mengelola ladang seluas 1/4 hektare dan diperkirakan menghasilkan cabai sebanyak satu kwintal.