Keponakan JK Tersangka, Sadikin Aksa Bakal Diperiksa Bareskrim Pekan Depan

Jum'at, 12 Maret 2021 | 12:34 WIB
Keponakan JK Tersangka, Sadikin Aksa Bakal Diperiksa Bareskrim Pekan Depan
Eks Direktur Utama (Dirut) PT Bosowa Corporindo Sadikin Aksa. [Instagram/sadikinaksa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dit Tipideksus) Bareskrim Polri segera memeriksa mantan Direktur Utama (Dirut) PT Bosowa Corporindo SA alisa Sadikin Aksa. Pemeriksaan terhadap tersangka kasus dugaan tindak pidana sektor jasa keuangan itu sedianya dijadwalkan pada pekan depan.

"Sedang dijadwalkan untuk minggu depan," kata Dir Tipideksus Bareskrim Polri Brigjen Helmy Santika saat dikonfirmasi, Jumat (12/3/2021).

Dit Tipideksus Bareskrim Polri sebelumnya menetapkan Sadikin Aksa sebagai tersangka pada Rabu (10/3) lalu. 

Sadikan yang merupakan keponakan Jusuf Kalla itu ditetapkan sebagai tersangka berdasar hasil gelar perkara yang dilakukan oleh penyidik. Selain itu juga berdasar adanya alat bukti dan fakta dari hasil penyidikan.

Baca Juga: Tahanan Non Islam Juga dengar Ceramah Isra Miraj Habib Rizieq di Penjara

"Atas perbuatan tersangka yang diduga dengan sengaja mengabaikan dan/atau tidak melaksanakan perintah tertulis dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," kata Helmy kepada wartawan, Rabu.

Kasus ini bermula ketika PT Bank Bukopin, Tbk ditetapkan sebagai Bank dalam pengawasan intensif oleh OJK karena permasalahan tekanan likuiditas pada Mei 2018. Kondisi itu semakin memburuk pada Januari hingga Juli 2020. 

Kemudian, dalam rangka upaya penyelamatan Bank Bukopin, OJK mengeluarkan beberapa kebijakan yang di antaranya; memberikan Perintah tertulis kepada Dirut PT Bosowa Corporindo atas nama SA melalui surat OJK nomor : SR-28/D.03/2020 tanggal 9 Juli 2020.

Surat tersebut berisi tentang perintah tertulis pemberian kuasa khusus kepada Tim Technical Assistance (Tim TA) dari PT BRI untuk dapat menghadiri dan menggunakan hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Bukopin Tbk. Adapun, batas waktu pemberian kuasa dan penyampaian laporan pemberian surat kuasa kepada OJK itu paling lambat 31 Juli 2020.

"Akan tetapi PT Bosowa Corporindo tidak melaksanakan perintah tertulis tersebut," ungkap Helmy.

Baca Juga: Keponakan Mantan Wapres Jusuf Kalla Jadi Tersangka Kejahatan Perbankan

Selanjutnya, SA mengundurkan diri sebagai Dirut Bosowa Corporindo pada 23 Juli 2020. Namun, yang bersangkutan tidak menginformasikan terkait pengunduran dirinya kepada para pemegang saham bank Bukopin. 

"Pada tanggal 24 Juli 2020, SA masih aktif dalam kegiatan bersama para pemegang saham bank Bukopin maupun pertemuan dengan OJK pada tanggal 24 Juli 2020, namun tidak menginformasikan soal pengunduran dirinya sebagai Dirut PT Bosowa Corporindo," bebernya.

Bahkan, lanjut Helmy, tersangka SA pada tanggal 27 Juli 2020 juga mengirimkan foto berupa Surat Kuasa melalui aplikasi WhatsApp kepada Dirut Bank Bukopin. Ketika itu, dia mencantumkan jabatannya sebagai Dirut PT Bosowa Corporindo.

Kekinian, atas perbuatannya SA dijerat dengan Pasal 54 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. Dia terancam hukuman pidana penjara paling lama enam tahun dan pidana denda paling banyak Rp15 miliar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI