Suara.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta pemerintah dan masyarakat untuk mulai mewaspadai mutasi virus Covid-19 yang terbaru, yakni varian N439K.
Ketua Umum IDI, Daeng M Faqih, mengatakan sedikitnya sudah 30 negara melaporkan temuan kasus mutasi dari Inggris tersebut.
"Belum lama ini pemerintah mengumumkan varian B.1.1.7 dan di dunia telah terdapat varian baru lagi yang berkembang ditemukan di Inggris yakni N439K," kata Daeng, Jumat (12/3/2021).
Daeng menyebut varian N439K ini lebih pintar dari varian sebelumnya.
Baca Juga: IDI Jelaskan Hipospadia Seperti yang Dialami Aprilia Manganang
"Karena ikatan terhadap reseptor ACE2 di sel manusia lebih kuat, dan tidak dikenali oleh polyclonal antibody yang terbentuk dari imunitas orang yang pernah terinfeksi," jelasnya.
Oleh sebab itu, dia menyarankan penggunaan masker yang sesuai seperti masker bedah, N95, KN94, KF94 dapat melindungi hingga 90 persen penularan.
"Penggunaan masker yang baik dan benar sangat penting, meski ada resiko 10 persen keluarnya droplet dan microdroplet jika dipakai terlalu lama," ucapnya.
Sejauh ini pemerintah baru menemukan dua varian mutasi virus Covid-19 di Indonesia, yakni mutasi D614G sejak September 2020 dan mutasi B117 sejak Januari 2021.
Baca Juga: Pemkot Jogja Soal Mutasi Virus Corona: Penjagaan Pintu Masuk Wewenang Pusat