Terungkap! Siswi yang Terkait Kasus Samuel Paty, Sering Bolos Sekolah

Kamis, 11 Maret 2021 | 21:16 WIB
Terungkap! Siswi yang Terkait Kasus Samuel Paty, Sering Bolos Sekolah
Sebuah plakat dengan potret guru sejarah Samuel Paty saat orang-orang berkumpul di Paris. (AFP/Bertrand Guay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang siswi di Prancis yang membuat Samuel Paty tewas terpenggal mengaku sebenarnya ia tidak hadir di kelas dan sudah diskors karena suka membolos.

Menyadur Sky News, Kamis (11/3/2021) Samuel Paty tewas setelah menunjukkan foto Nabi Muhammad di kelasnya saat pelajaran tentang kebebasan berbicara Oktober lalu.

Pada hari Minggu, surat kabar Prancis Le Parisien mengungkapkan bahwa gadis, yang hanya dikenal sebagai Z, mengaku menuduh guru 47 tahun itu untuk meminta siswa Muslim meninggalkan kelasnya sebelum menunjukkan foto Nabi Muhammad di kelasnya.

Gadis 13 tahun tersebut mengaku sebenarnya dia tidak ada di kelas hari itu dan tidak melihat foto Nabi Muhammad ditunjukkan oleh guru 47 tahun tersebut.

Baca Juga: Hasil Bola Tadi Malam: Liga Inggris, La Liga, Hingga Liga Italia

"Dia berbohong karena merasa terjebak dalam spiral karena teman-teman sekelasnya memintanya menjadi juru bicara," kata Mbeko Tabula, pengacara gadis itu kepada kantor berita AFP.

Menurut laporan media Prancis, gadis itu mengaku kepada ayahnya jika dia diskors karena tidak setuju dengan Paty atas penayangan gambar yang muncul di majalah satir Charlie Hebdo.

Namun, menurut Le Parisien, gadis itu sebenarnya sudah diskors sehari sebelumnya karena berulang kali absen alias membolos sekolah.

Ayah gadis itu memulai kampanye media sosial atas insiden tersebut, memposting dua video ke Facebook di mana dia mengidentifikasi Paty dan sekolah di Conflans-Sainte-Honorine, barat Paris.

Para jaksa penuntut terkemuka mengatakan ada "hubungan sebab-akibat langsung" antara kampanye dan pembunuhan Paty.

Baca Juga: Pangeran Arab Beli Chateauroux, Klub Penghuni Kasta Kedua Prancis

Guru sejarah tersebut dipenggal di luar sekolah oleh seorang pemuda 18 tahun, Abdullah Anzorov, yang menurut para penyelidik ia melakukannya sebagai bentuk balas dendam.

Remaja itu ditembak mati oleh polisi tak lama setelah ia melakukan serangan mengerikan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI