Suara.com - Surat Al-Isra adalah surah ke-17 dalam Al-Quran. Surah ini terdiri atas 111 ayat dan termasuk golongan surat-surat Makiyah. Sedikit mempelajari kandungan surat tersebut dimulai dari ayat pertama. Berikut bacaan latin, makna dan arti surat Al-Isra ayat 1.
Yang dimaksud dengan Surah Makkiyah adalah ayat-ayat yang turun sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Surah-surah Makiyyah turun selama 12 tahun, 5 bulan, 13 hari, dimulai pada 17 Ramadhan (Februari 610 M), saat Nabi berusia 40 tahun.
Artikel ini membahas secara khusus surat Al-Isra ayat 1 lengkap dengan artinya.
Bacaan Latin Surat Al-Isra Ayat 1 dan Artinya
Baca Juga: Surat Al Mulk Beserta Keutamaannya, Dapat Menjauhkan Diri dari Maksiat
Sub-nalla asr bi'abdih lailam minal-masjidil-armi ilal-masjidil-aqalla brakn aulah linuriyah min ytin, innah huwas-sam'ul-bar.
Artinya:
Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
Berikut adalah beberapa tafsir dan makna yang terkandung dalam Al-Isra' ayat 1 di atas.
Baca Juga: Surat Al Kafirun: Arti dan Keistimewaannya
- Allah memperlihatkan anugerah kehidupan kepada manusia yang mana tidak hanya untuk dinikmati tetapi juga untuk dijaga
- Allah memberikan pengalaman perjalanan yang agung kepada Muhammad untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah atas alam semesta
- Allah memperlihatkan keberadaanNYA kepada Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya melalui ciptaan-ciptaannya
- Bila meresapi ayat tersebut, kita akan merasakan betapa kita hanyalah makhluk kecil yang tidak dapat menyembunyikan apapun dari sang pencipta
- Allah memperlihatkan dengan jelas anugerah tanah, buah-buahan, kekayaan alam semesta kepada umat manusia dengan tujuan agar manusia melestarikannya
Tafsir lain menyebutkan bahwa di dalam surat tersebut terkandung isyarat, bahwa pesan ayat tersebut sangat mungkin ada hal-hal yang tidak bisa dicerna oleh akal, maka akal harus tunduk. Silakan mencari dan mengkaji sedalam-dalamnya dan sejauh-jauhnya, tapi tetap harus disadari, bahwa akal manusia sangat terbatas.
Jadinya, bukan akal lagi yang harus dijadikan imam, melainkan keimanan dan kemahasucian Tuhan. Demikian penggalan pendek surat Al-Isra Ayat 1 untuk Anda pelajari dan resapi.
Kontributor : Mutaya Saroh