Surat Al Mulk Beserta Keutamaannya, Dapat Menjauhkan Diri dari Maksiat

Kamis, 11 Maret 2021 | 15:30 WIB
Surat Al Mulk Beserta Keutamaannya, Dapat Menjauhkan Diri dari Maksiat
Ilustrasi Al Quran (Foto: shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Surat Al Mulk merupakan surat ke-67 di dalam Al Quran. Surat yang berarti kerajaan ini tergolong surat Makiyyah atau surat yang turun di Mekah.

Surat Al Mulk berisi bukkti-bukti keagungan Allah Swt seperti telah menciptakan mati dan hidup, menciptakan tujuh langit secara berlapis-lapis, dan menciptakan bintang-bintang.

Surat yang terdiri dari 30 ayat ini memiliki banyak keutamaan. Sebagai umat muslim, kita wajib memahami bacaan serta keutamaan surat Al Mulk ini. Berikut bacaan surat Al Mulk.

1. Tabaarakal lazii biyadihil mulku wa huwa 'alaa kulli shai-in qadiir

Baca Juga: Surat Al Kafirun: Arti dan Keistimewaannya

"Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu".‏

2. Allazii khalaqal mawta walhayaata liyabluwakum ayyukum ahsanu 'amalaa; wa huwal 'aziizul ghafuur

"Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun".

3. Allazii khalaqa sab'a samaawaatin tibaaqam maa taraa fii khalqir rahmaani min tafaawutin farji'il basara hal taraa min futuur

"Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?."‏

Baca Juga: Surat Al Falaq: Bacaan Latin, Terjemahan, dan Keutamaannya

4. Summar ji'il basara karrataini yanqalib ilaikal basaru khaasi'anw wa huwa hasiir

"Kemudian ulangi pandangan(mu) sekali lagi (dan) sekali lagi, niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu tanpa menemukan cacat dan ia (pandanganmu) dalam keadaan letih."

5. Wa laqad zaiyannas samaaa'ad dunyaa bimasaa biiha wa ja'alnaahaa rujuumal lish shayaatiini wa a'tadnaa lahum 'azaabas sa'iir

"Dan sungguh, telah Kami hiasi langit yang dekat, dengan bintang-bintang dan Kami jadikannya (bintang-bintang itu) sebagai alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka azab neraka yang menyala-nyala."

6. Wa lillaziina kafaruu bi rabbihim 'azaabu jahannama wa bi'sal masiir

"Dan orang-orang yang ingkar kepada Tuhannya akan mendapat azab Jahanam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali."

7. Izaaa ulquu fiihaa sami'uu lahaa shahiiqanw wa hiya tafuur

"Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu membara."

8. Takaadu tamayyazu minal ghaizi kullamaaa uliqya fiihaa fawjun sa alahum khazanatuhaaa alam yaatikum naziir

"Hampir meledak karena marah. Setiap kali ada sekumpulan (orang-orang kafir) dilemparkan ke dalamnya, penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka, 'Apakah belum pernah ada orang yang datang memberi peringatan kepadamu (di dunia)?'."

9. Qooluu balaa qad jaaa'anaa naziirun fakazzabnaa wa qulnaa maa nazzalal laahu min shai in in antum illaa fii dalaalin kabiir

"Mereka menjawab, 'Benar, sungguh, seorang pemberi peringatan telah datang kepada kami, tetapi kami mendustakan(nya) dan kami katakan, Allah tidak menurunkan sesuatu apa pun, kamu sebenarnya di dalam kesesatan yang besar'."

10. Wa qooluu law kunnaa nasma'u awna'qilu maa kunnaa fiii as haabis sa'iir

"Dan mereka berkata, 'Sekiranya (dahulu) kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) tentulah kami tidak termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala'."

11. Fa'tarafuu bizambihim fasuhqal li as haabis sa'iir

"Maka mereka mengakui dosanya. Tetapi jauhlah (dari rahmat Allah) bagi penghuni neraka yang menyala-nyala itu."

12. Innal laziina yakhshawna rabbahum bilghaibi lahum maghfiratunw wa ajrun kabiir

"Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya yang tidak terlihat oleh mereka, mereka memperoleh ampunan dan pahala yang besar."

13. Wa asirruu qawlakum awijharuu bihii innahuu 'aliimum bizaatis suduur

"Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati."

14. Alaa ya'lamu man khalaq wa huwal latiiful khabiir

"Apakah (pantas) Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui? Dan Dia Mahahalus, Maha Mengetahui."

15. Huwal lazii ja'ala lakumul arda zaluulan famshuu fii manaakibihaa wa kuluu mir rizqihii wa ilaihin nushuur

"Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan."

16. 'A-amintum man fissamaaa'i aiyakhsifa bi kumul arda fa izaa hiya tamuur

"Sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan membuat kamu ditelan bumi ketika tiba-tiba ia terguncang?."

17. Am amintum man fissamaaa'i ai yursila 'alaikum haasiban fasata'lamuuna kaifa naziir

"Atau sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan mengirimkan badai yang berbatu kepadamu? Namun kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku."

18. Wa laqad kazzabal laziina min qablihim fakaifa kaana nakiir

"Dan sungguh, orang-orang yang sebelum mereka pun telah mendustakan (rasul-rasul-Nya). Maka betapa hebatnya kemurkaan-Ku!"

19. Awalam yaraw ilat tairi fawqahum saaaffaatinw wa yaqbidn; maa yumsikuhunna illaar rahmaan; innahuu bikulli shai im basiir

"Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pengasih. Sungguh, Dia Maha Melihat segala sesuatu."

20. Amman haazal lazii huwa jundul lakum yansurukum min duunir rahmaan; inilkaafiruuna illaa fii ghuruur

"Atau siapakah yang akan menjadi bala tentara bagimu yang dapat membelamu selain (Allah) Yang Maha Pengasih? Orang-orang kafir itu hanyalah dalam (keadaan) tertipu."

21. Amman haazal lazii yarzuqukum in amsaka rizqah; bal lajjuu fii 'utuwwinw wa nufuur

"Atau siapakah yang dapat memberimu rezeki jika Dia menahan rezeki-Nya? Bahkan mereka terus-menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri (dari kebenaran)."

22. Afamai yamshii mukibban 'alaa wajhihii ahdaaa ammany yamshii sawiyyan 'alaa siratim mustaqiim

"Apakah orang yang merangkak dengan wajah tertelungkup yang lebih terpimpin (dalam kebenaran) ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?."

23. Qul huwal lazii ansha akum wa ja'ala lakumus sam'a wal absaara wal af'idata qaliilam maa tashkuruun

"Katakanlah, 'Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati nurani bagi kamu. (Tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur'."

24. Qul huwal lazii zara akum fil ardi wa ilaihi tuhsharuun

"Katakanlah, 'Dialah yang menjadikan kamu berkembang biak di muka bumi, dan hanya kepada-Nya kamu akan dikumpulkan'."

25. Wa yaquuluuna mataa haazal wa'du in kuntum saadiqiin

"Dan mereka berkata, 'Kapan (datangnya) ancaman itu jika kamu orang yang benar?'."

26. Qul innamal 'ilmu 'indallaahi wa innamaaa ana naziirum mubiin

"Katakanlah (Muhammad), 'Sesungguhnya ilmu (tentang hari Kiamat itu) hanya ada pada Allah. Dan aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan'."‏

27. Falaammaa ra-awhu zulfatan siii'at wujuuhul laziina kafaruu wa qiila haazal lazii kuntum bihii tadda'uun

"Maka ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat) sudah dekat, wajah orang-orang kafir itu menjadi muram. Dan dikatakan (kepada mereka), 'Inilah (azab) yang dahulunya kamu minta'."

28. Qul ara'aytum in ahlaka niyal laahu wa mam ma'iya aw rahimanaa famai-yujiirul kaafiriina min 'azaabin aliim

Katakanlah (Muhammad), "Tahukah kamu jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersamaku atau memberi rahmat kepada kami, (maka kami akan masuk surga), lalu siapa yang dapat melindungi orang-orang kafir dari azab yang pedih?"

29. Qul huwar rahmaanu aamannaa bihii wa 'alaihi tawakkalnaa fasata'lamuuna man huwa fii dalaalim mubiin

Katakanlah, "Dialah Yang Maha Pengasih, kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya kami bertawakal. Maka kelak kamu akan tahu siapa yang berada dalam kesesatan yang nyata."

30. Qul ara'aytum in asbaha maaa'ukum ghawran famai yaatiikum bimaaa'im ma'iin

"Katakanlah (Muhammad), 'Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapa yang akan memberimu air yang mengalir?'".

Keutamaan Surat Al Mulk

Membaca surat Al Mulk memiliki beberapa keutamaan. Salah satunya adalah diampuni dosa para hamba. Membaca surat Al Mulk akan diampuni dosanya seperti hadist yang diriwayatkan Abu Dawud berikut ini.

Ada surat dari Al Quran yang terdiri dari 30 ayat, surat tersebut dapaat memberikan syafaat bagi “temannya” yakni orang yang banyak membacanya sehingga orang tersebut diampuni dosanya yakni surat Tabaarakal lazii biyadihil mulk. (HR Abu Dawud)

Membaca surat Al Mulk juga menjauhkan diri dari maksiat. Pesan untuk menjauhi maksiat ini tertuang dalam surat Al Mulk ayat 12 yang berarti Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya yang tidak terlihat oleh mereka, mereka memperoleh ampunan dan pahala yang besar.

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI