"Kalau yang kuning atau hijau, mungkin bisa melakukan kegiatan keagamaan dengan protokol kesehatan yang ketat, tapi yang merah atau orange tidak dulu. Kalau itu dilakukan, setidaknya yang daerah aman, setelah vaksinasi ini besok bisa melaksanakan shalat tarawih dengan sangat terbatas, itu yang kita siapkan," tegasnya.
Disambut Antusias
Saat vaksinasi di MAJT, ratusan tokoh lintas agama dan ulama terkemuka serta pondok pesantren dengan tertib mengikuti proses vaksinasi itu. Sejumlah tokoh hadir, seperti mantan Gubernur Jateng, Ali Mufiz, Ketua MUI Jateng, Ahmad Darodji, Rois Syuriah PWNU Jateng, KH Ubaidillah Shodaqoh dan juga Ketua PW Ansor Jateng, Gus Sholah. Hadir pula ulama asal Yogyakarta, KH Ahmad Muwafiq atau yang akrab disapa Gus Muwafiq.
"Saya mengapresiasi langkah yang dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi penularan virus Covid-19 di lingkungan tokoh-tokoh agama dengan vaksinasi ini. Karena Indonesia itu negara yang beragama, jadi yang banyak bersinggungan dengan masyarakat itu ya semua tokoh agama ini," kata Gus Muwafiq.
Hal senada disampaikan Rois Syuriah PWNU Jateng, KH Ubaidillah Shodaqoh atau yang akrab disapa Mbah Ubaid ini. Menurutnya, vaksinasi adalah usaha manusia untuk terhindar dari penularan penyakit yang harus didukung.
"Jadi ini usaha bagi manusia, apapun hasilnya itu terserah Allah SWT. Yang penting, kita berkewajiban menjaga kesehatan kita masing-masing," katanya.
Tokoh agama Buddha, Bhikkhu Cittagutto Mahathera dari Sangga Theravada Indonesia sangat mengapresiasi vaksinasi pada tokoh agama ini. Tokoh agama menurutnya yang paling dekat dengan umat dan masyarakat di Indonesia, sehingga harus dilindungi.
"Keselamatan kami ini juga untuk keselamatan umat masyarakat seluruhnya. Jadi kami mengapresiasi program vaksinasi ini. Mudah-mudahan setelah vaksinasi, nantinya kehidupan kembali normal meski dengan protokol kesehatan, termasuk kegiatan keagamaan kembali berjalan seperti sedia kala," ucapnya.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Minta ASN Jateng Tak Berpergian Saat Libur Isra Miraj