Covid-19, RS di Semua Kota Besar Brasil Dekati Kolaps

SiswantoBBC Suara.Com
Rabu, 10 Maret 2021 | 14:48 WIB
Covid-19, RS di Semua Kota Besar Brasil Dekati Kolaps
BBC
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fasilitas kesehatan di hampir semua kota besar di Brasil mendekati kolaps karena terus tingginya kasus Covid-19, seperti dilaporkan lembaga Fiocruz.

Lembaga yang berbasis di Rio de Janeiro mengatakan lebih dari 80% tempat tidur di unit penanganan intensif (ICU) sudah terisi. Tingkat keterisian tempat tidur di RS sakit ini tersebar di 25 ibu kota dari 27 negara bagian di Brasil.

Selasa kemarin, angka kematian harian di negara itu tercatat 1.972 kasus, yang merupakan rekor terbaru.

Sejak pandemi dimulai, total kasus kematian karena virus corona di Brasil mencapai 266.000 kasus dari 11 juta kasus positif.

Baca Juga: Vaksinasi Tokoh Agama, Jokowi Harap Aktivitas Keagamaan Berjalan Lagi

Ini merupakan angka kematian tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Brasil juga mencatat sebagai negara dengan jumlah kasus Covid-19 terkonfirmasi tertinggi ketiga dunia.

Menurut Fiocruz, jumlah keterisian RS di 15 ibu kota negara bagian sudah lebih dari 90% dari kapasitas, termasuk Rio de Janeiro, Brasilia and São Paulo.

Sementara itu, di dua kota - Porto Alegre dan Campo Grande - tingkat keterisian di ICU sudah melebihi kapasitas.

Dalam laporan lembaga ini disebutkan peringatan bahwa angka-angka ini menunjukkan "kelebihan beban dan bahkan sistem kesehatan yang kebobolan".

"Para peneliti menekankan kebutuhan untuk memperluas dan memperkuat langkah-langkah yang melibatkan jarak sosial dan fisik, penggunaan masker, dan mencuci tangan," kata laporan tersebut.

Baca Juga: Vaksinasi Guru Membeludak di Tangsel, Panitia: Dokter Juga Capek

Pekan lalu, para ahli mengatakan kepada koran Valor Economic bahwa jumlah kematian akan tembus di angka 2.000 dalam sehari. Mereka memperingatkan bahwa satu-satunya cara untuk menghindari hal ini adalah jika pemerintah federal mengambil alih koordinasi nasional untuk melawan virus, merekomendasikan karantina wilayah, penggunaan masker dan program vaksin massal.

Sejauh ini, lebih dari delapan juta orang telah mendapatkan vaksin dosis pertama, angka ini setara dengan 4% dari total populasi.

Selasa kemarin, tercatat lebih dari 70.000 kasus baru, meningkat 38% dari pekan lalu, seperti diberikan media lokal. Peningkatan jumlah kasus baru ini dikaitkan dengan penyebaran varian virus yang sangat menular, diduga berasal dari kota Manaus di Amazon.

Kendati demikian, Presiden Jair Bolsonaro terus meremehkan ancaman yang ditimbulkan oleh virus tersebut.

Awal pekan ini, ia mengatakan kepada masyarakat untuk "berhenti merengek". Berbicara di sebuah acara, ia mengatakan: "Berapa lama kamu akan terus meratapi hal ini? Berapa lama lagi kamu akan tetap di rumah, dan menutup segalanya? Tidak ada yang tahan lagi. Kami menyesali kasus kematian itu, sekali lagi, tapi kita butuh solusi."

Sejumlah langkah karantina telah diambil oleh gubernur daerah, akan tetapi ditentang oleh Bolsonaro, dengan dalih dampak kerusakan ekonomi akan lebih buruk dari pada efek virus itu sendiri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI