Suara.com - Pengacara Samuel Paty, guru yang dipenggal kepalanya karena dianggap menghina Islam mengungkap kemarahannya pada seorang siswa yang berbohong terkait kartu Nabi Muhammad.
Menyadur Euro News Rabu (10/03), siswa itu berbohong pada ayahnya tentang guru yang menyuruh siswa muslim untuk meninggalkan kelas karena akan menunjukkan kartun Nabi Muhammad.
Ia menggunakan alasan itu pada ayahnya ketika menjelaskan mengapa ia bolos.
Kebohongan ini ditanggapi serius oleh ayahnya dan membuat sang guru dipenggal kepalanya di luar sekolah Bois d'Aulne dekat Paris pada 16 Oktober.
Baca Juga: Komentari Kartun Nabi Muhammad, Putin: Hina Orang Beragama Akan Ada Balasan
Pengacara keluarga Samuel Paty, Virginie Le Roy mengatakan situasi gadis itu tidak bisa dipertahankan. "Semua elemen dalam berkas kasus membuktikan sejak awal bahwa dia berbohong."
Siswa 13 tahun yang tak disebutkan identitasnya itu sekarang didakwa dengan pengecaman fitnah.
Pengacaranya, Mbeko Tabula, mengatakan bahwa gadis itu telah berbohong karena merasa terjebak dalam rangkaian peristiwa dan rekan-rekannya meminta dia untuk menjadi juru bicara mereka.
"Ada ketidaknyamanan yang nyata, dia merasa harus menambahkannya agar pesan ini menonjol," katanya.
Le Roy menolak pernyataan itu dan marah karena kerugiannya sangat besar. "Penjelasan ini tidak memuaskan saya, membuat saya sedikit marah karena faktanya serius, dramatis," tambahnya.
Baca Juga: Macron: Saya Tak Bisa Benarkan Kekerasan Fisik karena Kartun Nabi Muhammad
Ia juga menuduh Brahim Chnina, ayah dari siswa itu turut berbohong. Chnina dan seorang aktivis Islam, Abdelhakim Sefrioui, keduanya dituduh terlibat dalam pembunuhan dan ditahan dalam penahanan pra-sidang.