Suara.com - Keterlibatan mantan Bendahara Partai Demokrat Nazaruddin yang memberikan uang kepada sejumlah peserta Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatra Utara, disebut sebagai bentuk kegagalan dalam memberikan pendidikan politik.
Hal itu disampaikan peneliti Politik dari Formappi, Lucius Karus.
“Gagal memberikan pendidikan politik yang berintegritas,” kata Karus saat dihubungi Suara.com, Selasa (9/3/2021).
Menurutnya, keterlibatan Nazaruddin dalam KLB itu menjadi sebuah bukti abainya Demokrat kubu Moeldoko memberikan pendidikan politik yang berintegritas.
Baca Juga: Penggagas KLB Demokrat Kecam Iti Mau Santet Moeldoko: Sekolah di Mana Dia?
“Bagaimana mereka yang sudah divonis korupsi masih bisa bicara soal integritas dalam hal apapun,” kata Karus.
Ia kemudian tidak heran jika ada pemberian uang dalam KLB itu. Menurutnya pemberian uang di KLB menunjukan Partai Demokrat belum menunjukan sikap antikorupsi.
“Maka tak mengherankan jika ada isi pemberian uang oleh Nazaruddin kepada beberapa peserta KLB. Ya, artinya tak ada tanda-tanda mendorong Demokrat sebagai partai bersih ke depannya,” ujarnya.
Namun, kegagalan menghadirkan kader yang berintegritas bukan hanya disematkan bagi Demokrat kubu KLB, tapi juga Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Hal itu kata Karus, dapat dilihat dari kehadiran Andi Malarangeng dalam beberapa kesempatan agenda Demokrat.
Baca Juga: Bantah Beri Rp 100 Juta untuk Peserta KLB, Hencky: Hanya Ada Uang Konsumsi
Diketahui mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini merupakan mantan terpidana korupsi proyek Hambalang beberapa waktu silam.
“Menjadi terpidana walau sudah dibebaskan tak akan menghilangkan noktah kepribadian yang telah mengabaikan etika melalui tindakan korup yang telah terbukti mereka lakukan,” ujar Karus.
Karenanya Karus menyatakan, sulit bagi Demokrat mengubah citranya dari sebagai partai yang bersih perkara tindak pidana korupsi.
“Bagaimana Demokrat mau mengubah citra partai sebagai partai antikorupsi misalnya jika sosok-sosok yang justru menjadi simbol korupsi itu masih menjadi figur central,” ujarnya.
Seperti pemberitaan sebelumnya, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Nazaruddin sempat beri sejumlah uang ke peserta Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat, Deli Serdang, Sumut, yang kecewa.
Hal itu disampaikan Mantan Wakil Ketua DPC Demokrat Kota Kotamobagu, Gerald Pieter Runtuthomas, melalui sebuah video testimoni yang dipertontonkan langsung dihadapan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan jajaran pengurus partai di Kantor DPP Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/3/2021).
Awalnya Gerald menyampaikan, awal bagaimana dirinya bisa membelot ikut rombongan KLB Deli Serdang yang kekinian diketuai Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Ia mengaku diajak oleh mantan kader Demokrat melalui aplikasi pesan singkat Whatsapp.