Kendati pergerakan inflasi pada Januari - Februari 2021 telah dilansir penyebab inflasi di Sulaesi Selatan adalah kelompok makanan, namun belum sepenuhnya dipicu oleh komoditi cabai.
Operasi pasar murah
Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian dengan Pemerintah Provinsi Jakarta memastikan akan menggelar pasar murah cabai untuk mengantisipasi tren naiknya harga komoditas itu di Ibu Kota.
Gelar Pangan Murah, kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Jakarta Suharini Eliawati, menyasar produk pangan segar seperti beras, cabai merah keriting, cabai rawit merah, telur ayam, bawang merah, bawang putih, gula pasir, dan minyak goreng.
"Pelaksanaannya pada 8-30 Maret 2021 di 55 lokasi pasar serta dua Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Klender dan TTIC Pasar Minggu," katanya.
Dia menyebut, khusus harga cabai saat ini masih tinggi yakni sekitar Rp122.438 per kilogram dan sekitar Rp58.228 per kilogram.
"Harga GPM pasti jauh dari harga pasar. Kualitas baik dan murah. Untuk harga cabe rawit merah dijual Rp75.000 per kilogram, cabai merah keriting dijual Rp50.000 per kilogram," katanya.
Pelaksanaan GPM juga menjual pangan lain yaitu:
1). Beras 5 kilogram= Rp44.000
2). Bawang merah Rp25.000 per kilogram
3). Bawang Putih Rp19.500 per kilogram
4). Gula Pasir Rp12.000 per kilogram
5). Telur Ayam Rp22.500 per kilogram
6). Minyak Goreng Rp11.500/900 ml
Baca Juga: Dilema Pedagang Jeruk Nipis di Banyuwangi: Dibuang Sayang, Dijual Tak Laku
"GPM ini merupakan upaya pemerintah untuk membantu masyarakat mendapatkan pangan murah terjangkau dengan kualitas baik, GPM juga merupakan bagian dari upaya penstabilan harga pangan. Diperkirakan selesai GPM harga cabai di Jakarta sudah berangsur turun normal kembali," katanya.