Suara.com - Selandia Baru diguncang gempa berkekuatan 6,6 skala Richter di lepas pantai timurnya. Kejadian ini hanya beberapa hari setelah serangkaian gempa di wilayah yang sama, memicu kekhawatiran tsunami dan evakuasi massal.
Serangkaian getaran tercatat pada Selasa pagi (9/3/2021), empat hari setelah dua gempa bumi dahsyat yang memicu evakuasi di sepanjang 100 mil bentangan pantai negara itu.
Paling signifikan adalah gempa di lepas pantai timur laut dengan kekuatan 6,6 skala Richter yang tercatat pada pukul 8.35 pagi waktu setempat.
Tidak hanya itu, gempa berkekuatan 4,9 dirasakan jauh dari daratan di wilayah Kepulauan Kermadec di utara Selandia Baru satu menit kemudian pada pukul 8.36 pagi.
Baca Juga: Wahai Maluku Tengah Diguncang Gempa Bumi Dini Hari Tadi
Dilansir laman Dailymail, hingga berita diturunkan, belum ada peringatan tsumani yang dikeluarkan.
Sumber informasi bahaya geologi resmi Selandia Baru, GeoNet, telah menerima 12 laporan tentang guncangan dari mereka yang tinggal di Pulau Utara dalam satu jam terakhir, meskipun 11 mengatakan gempa itu 'lemah'.
Seperti diketahui pada Jumat lalu, gempa berkekuatan 7,3 tercatat pada 2.27 pagi di timur Pulau Utara, sebelum gempa berkekuatan 7,4 lainnya tercatat di dekat Kepulauan Kermadec empat jam kemudian.
Penduduk yang tinggal di sepanjang 100 mil bentangan pantai diberitahu untuk melarikan diri ke pedalaman atau mencari tempat tinggi setelah gempa pertama, dengan pejabat bencana setempat memperkirakan gelombang lebih dari 3 kaki dan ancaman terus menerus dari 'gelombang tak terduga'.
Gempa kedua melanda lebih jauh dari daratan dan perairan tinggi hanya diperkirakan untuk penduduk yang tinggal dalam jarak 40 mil di sepanjang pantai utara Auckland.
Baca Juga: Potensi Gempa di Sesar Lembang