Kisah Mantan Pendeta Gay di Gereja Ortodoks Rusia, Kini Jadi Ateis

Senin, 08 Maret 2021 | 18:03 WIB
Kisah Mantan Pendeta Gay di Gereja Ortodoks Rusia, Kini Jadi Ateis
Alexander Usatov, mantan pendeta di Keuskupan Rostov dan Novocherkassk. (Instagram/@rostovskiisandros)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pendeta gay di Gereja Ortodoks Rusia kabur ke Belanda karena mendapat tekanan setelah mengakui orientasi seksualnya.

Menyadur Russia Today Senin (08/03), Alexander Usatov adalah seorang mantan ulama di Keuskupan Rostov dan Novocherkassk di selatan Rusia.

Pria ini meninggalkan jabatan karena orientasi seksualnya dan mengaku mendapat pelecehan dan ancaman pembunuhan di dalam lingkungan gereja.

Dengan bantuan aktivis gay di Uni Eropa ia bisa meninggalkan Rusia dan sekarang tinggal di Belanda. Kini ia kembali menarik perhatian atas postingannya di situs web 'Snob.'

Baca Juga: Mantan Pendeta Wanita Bikin Heboh, Ingin Ikut Kontes Pemilik Bokong Terbaik

"Saya tidak bisa bertahan dalam sistem gereja, bukan hanya karena saya menjadi seorang ateis. Saya gay dan tidak pernah merasa aman," tulisnya.

Ilustrasi LGBT. (Shutterstock)
Ilustrasi LGBT. (Shutterstock)

"Di satu sisi, semua orang tahu tentang keberadaan lobi gay dan peluang untuk membuat karier yang mudah setelah melewati tempat tidur uskup."

"Di sisi lain, umat paroki yang paling aktif di gereja adalah homofobia yang bersemangat," lanjutnya yang disambut geger oleh pihak gereja.

Usatov dijauhi ketika ia memberi tahu Metropolitan setempat, Mercurius dari Rostov, dan kemudian menjadi sasaran bullying dan ejekan.

Keuskupan Rostov menyebut klaim Usatov sebagai kebohongan dan menyebut atasannya tidak tahu bahwa dia gay. "Dia tidak akan diintimidasi karena orientasinya tetapi hanya diusir dari gereja," kata mereka.

Baca Juga: Mantan Pendeta Larang Orang Miskin Masuk Islam, DPR Turun Turun Tangan

Sekretaris pers Metropolitan Mercurius, Igor Petrovsky menyebut martabatnya telah dirampas sejak lama. "Seorang pendeta homoseksual diminta untuk melepaskan salib jika dia tidak bisa memakai celananya," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI