Testing Covid-19 Anjlok, Doni Monardo Minta Pemda Evaluasi Penerapan 3T

Senin, 08 Maret 2021 | 08:13 WIB
Testing Covid-19 Anjlok, Doni Monardo Minta Pemda Evaluasi Penerapan 3T
Petugas kesehatan meletakkan spesimen swab pasien ke Mobil Laboratorium Bergerak Surveilans saat uji swab PCR di Kantor Dinas Kesehatan Bantul, Rabu (24/2/2021). Sebagai ilustrasi testing Covid-19 (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebutkan jumlah pemeriksaan Corona dalam beberapa pekan terakhir mengalami penurunan. Sehingga jumlah kasus positif yang terdeteksi terlihat menurun.

Doni meminta seluruh kepada daerah untuk mengevaluasi kinerja penanganan pandemi di wilayahnya.

"Tolong dilaporkan kepada pimpinan masing-masing apa persoalannya yang semula pemeriksaan harian mencapai rata-rata di atas 50 ribu spesimen per hari, sekarang sudah mulai ada penurunan," kata Doni Monardo dalam Rapat Koordinasi Satgas Covid-19, Minggu (7/3/2021).

Evaluasi itu nantinya akan dipikirkan bersama dengan Satgas Covid-19 pusat agar dicarikan jalan keluarnya untuk meningkatkan testing sebagai salah satu kewajiban pemerintah melakukan 3T selain tracing dan treatment.

Baca Juga: Ketua Satgas Doni Monardo Larang Warga ke Luar Kota Saat Libur Isra Miraj

"Tolong nanti dievaluasi apa penyebabnya, jadi kami minta masukan apakah mungkin terjadi kekurangan reagen atau mungkin mesin PCR-nya mengalami hambatan dan sebagainya. Atau petugasnya juga sudah semakin berkurang. Ini juga kami minta masukan, di sini ada para kepala bidang, tolong nanti dievaluasi," tegasnya.

Dalam rapat yang sama, Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 Dr. Dewi Nur Aisyah mengungkapkan bahwa jumlah testing anjlok pada Februari-Maret 2021, meski sudah termasuk pemeriksaan dengan alat rapid antigen.

"Tetap kami lihat ada tren penurunan pemeriksaan di bulan Maret dengan rata-rata pemeriksaan harian sekitar 52 ribu untuk 32 ribu (orang yang diperiksa)," tutup Dr Dewi Nur Aisyah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI