Demokrat: Ada Kekuatan Besar Back Up Moeldoko Berani Dongkel AHY

Minggu, 07 Maret 2021 | 17:32 WIB
Demokrat: Ada Kekuatan Besar Back Up Moeldoko Berani Dongkel AHY
Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB), Moeldoko. (Suara.com/Muhlis)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Deputi Badan Pembina Jaringan Konstituen DPP Partai Demokrat, Taufiequrachman menduga ada kekuatan besar yang menyokong Moeldoko sehingga berani mengkudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY dari Partai Demokrat. Namun, ia enggan menjelaskan detail siapa kekuatan besar yang dimaksud.

"Saya pribadi menduga ada kekuatan lain yang besar di belakang moeldoko yang mem-backup dirinya. Saya belum bisa menjelaskan secara pasti siapa kekuatan besar itu, tapi saya yakin hari ini nalar masyarakat sudah bisa menebak dan mengira siapa sesungguhnya yang berada di balik Moeldoko," kata Taufiequrachman di DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Minggu (7/3/2021).

Ia menilai Moeldoko tidak akan senekat itu untuk melakukan kudeta. Terlebih kudeta itu dilakukan terhadap putra sulung Susilo Bambang Yudhyono, Presiden ke-6 yang pernah mengangkat Moeldoko sebagai Panglima TNI.

Tak hanya itu, secara angkatan di kesatuan militer, Moeldoko merupakan junior SBY.

Baca Juga: Kubu AHY: Moeldoko Kudeta Demokrat karena Faktor Penguasa

"Moeldoko itu juniornya Pak SBY. Pak SBY itu Akabri '73. Moeldoko Akabri '81. Saya tidak bisa habis pikir seberani itu kah seorang junior kepada seniornya. Bahkan, seseorang yang pernah melantik dirinya sebagai panglima TNI," ujarnya.

Sebelumnya, Taufiequrachman memandang permasalahan kudeta partai menjadi besar, lantaran keikutsertaan Moeldoko selalu Kepala Staf Presiden dalam kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatra Utara.

Ia berujar kemungkinan permasalahan tidak akan menjadi rumit seperti saat ini, apabila kemudian Moeldoko tidak ada keterkaitan dengan linglar kekuasaan Istana dan jabatan yang ia emban.

Karena itu, menurut Taufiequrachman keterlibatan Moeldoko membuat konflik Partai Demokrat tidak lagi sekadar masalah internal.

"Ada faktor eksternal, ada faktor kekuasaan yang jelas-jelas ikut campur. Kalau saja Pak Moeldoko bukan KSP, mungkin masalahnya tidak serumit ini," kata Taufiequrachman dalam orasinya di DPP Demokrat, Jakarta.

Baca Juga: Tolak KLB Sumut, Demokrat Jateng Ucapkan Ikrar Setia Kepada AHY

"Tapi hari ini, Teman-teman tau apa kepanjangan KSP? Huruf P-nya itu Presiden," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI