Kisruh Partai Demokrat, Moeldoko Diminta Belajar pada Fahri Hamzah

Liberty Jemadu Suara.Com
Minggu, 07 Maret 2021 | 05:05 WIB
Kisruh Partai Demokrat, Moeldoko Diminta Belajar pada Fahri Hamzah
Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang, Moeldoko berpidato pada Jumat (5/3/2021). [Antara/Endi Ahmad]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Moeldoko diminta untuk belajar dari mantan politikus Partai Keadilan Sejahtera, Fahri Hamzah dalam berpolitik. Manuvernya di Demokrat dinilai tidak elok.

Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (6/3/2021). Adi menilai manuver Moeldoko menjadi sejarah kurang baik bagi sistem demokrasi Indonesia.

"Memang ini kurang baik dalam arti dalam sejarahnya baru sekarang (Moeldoko) ini orang tidak punya partai jadi ketua umum," ujar Adi saat dihubungi Suara.com.

Adi menilai Moeldoko memiliki ambisi untuk mencalonkan diri sebagai presiden di pemilihan umum 2024. Tetapi untuk mewujudkan cita-citanya itu, mantan Panglima TNI tersebut sebaiknya membuat partai baru, seperti Fahri Hamzah.

Baca Juga: Moeldoko vs AHY, Pemerintah Tiru Rezim SBY dalam Kisruh PKB 2008

"Dalam banyak hal harus banyak belajar dengan Fahri Hamzah dan Amien Rais. Mereka ribut sama partainya, mereka berkonflik dengan partainya, tapi mereka tidak pernah bermimpi mengambil PAN dan PKS," ucap dia.

Amien Rais diketahui membuat Partai Ummat dan Fahri Hamzah bergelut di Partai Gelora. Keduanya, kata Adi juga bukanlah penguasa dan tak punya jabatan politik, namun berani membuat partai baru dan sudah didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM.

"Mereka bikin partai baru padahal mereka bukan penguasa, tidak punya jabatan politik apa pun. Tapi mereka bikin partai baru," beber dia.

Meski demikian, sambung Adi, pertarungan penentuan saat ini di Partai Demokrat adalah untuk memperoleh Surat Keputusan dari Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly.

"Bagaimana nanti, ya tinggal tunggu pertarungan di SK Kemenkumham. Pertarungan finalnya," pungkas dia.

Baca Juga: Ingatkan SBY dan AHY Jantan Hadapi Masalah, Teddy Gusnaidi: Jangan Merengek

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI