Hubungan SBY - Moeldoko Diungkap Andi, Mulai dari Ngopi Hingga Kamar Hotel

Sabtu, 06 Maret 2021 | 11:55 WIB
Hubungan SBY - Moeldoko Diungkap Andi, Mulai dari Ngopi Hingga Kamar Hotel
Foto-foto kala Moeldoko diangkat SBY, yang notabene eks Ketua Umum PD sekaligus ayahanda AHY, sebagai Panglima TNI, tahun 2013. [Twitter/SBY]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengungkap hubungan antara Kepala Staf Presiden Moeldoko dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurutnya, hubungan keduanya baik, hanya saja Moeldoko mengagetkan dengan membuat gerakan kudeta.

"(Hubungan SBY-Moeldoko) ya baik-baik saja tak ada masalah. Memang berapa kali pak Moeldoko berusaha masuk isu politik tiba-tiba kita kaget aja," kata Andi dalam sebuah diskusi daring, Sabtu (6/3/2021).

Andi mengatakan, Moeldoko telah bersekongkol dengan para mantan kader Demokrat untuk membuat Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang. Namun, kata dia, Moeldoko sempat berdalih hanya ngopi-ngopi.

Baca Juga: Alasan Polri Tak Bubarkan KLB Demokrat di Deli Serdang Meski Tidak Ada Izin

"Pak Moeldoko bersekongkol berusaha mengambil alih bertemu beberapa kader-kader kami di sebuah hotel di kamar hotel yang dibantah oleh beliau itu hanya ngopi-ngopi mau foto-foto ngopi-ngopi kok di kamar hotel dengan orang tak kenal," tuturnya.

Sebelumnya, SBY juga mengaku merasa malu pernah memberikan jabatan Panglima TNI kepada Moeldoko kala dirinya menjabat sebagai presiden.

SBY menegaskan apa yang dikhawatirkan Demokrat selama ini soal keterlibatan Moeldoko menyiapkan kudeta terhadap kepemimpinan AHY, terbukti melalui KLB.

"Banyak yang tak percaya, Moeldoko tega, berdarah dingin, melakukan kudeta," kata SBY.

Menurut SBY, perilaku Moeldoko jauh dari sikap ksatria dan nilai-nilai moral.

Baca Juga: Moeldoko Jadi Ketum Demokrat Versi KLB, Andi Tunggu Reaksi Jokowi

Dengan demikian, mendatangkan rasa malu bagi perwira dan prajurit di TNI sebagai almamaternya.

"Termasuk rasa malu dan rasa bersalah saya, yang dulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya."

"Saya mohon ampun kepada Allah SWT, atas kesalahan saya itu," lanjut SBY.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI