Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko resmi menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dari hasil Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). Penyematan jabatan pimpinan partai kepada Moeldoko dianggap bisa menjatuhkan citra Presiden Joko Widodo atau Jokowi apabila hasil KLB tersebut dinyatakan ilegal.
Penyelenggaraan KLB dilakukan oleh sederet tokoh pendiri partai Demokrat. Posisi mereka berada di luar kelompok Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang terpilih berdasarkan hasil sidang Kongres V Partai Demokrat pada Maret 2020.
Apabila hasil KLB dianggap sah, pengamat politik dan Direktur IndoStrategi Arif Nurul Iman menilai hal tersebut bakal membuka jalur bagi Moeldoko ke kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Jika memperoleh pengesahan dari Kemenkumham maka akan menaikkan posisi tawarnya di hadapan presiden," kata Arif saat dihubungi Suara.com, Jumat.
Baca Juga: Demisionerkan AHY, Ketum Moeldoko Versi KLB Segera Didaftarkan ke Kemkumham
Tetapi, apabila jabatan Ketum Partai Demokrat yang diberikan kepada Moeldoko tidak sah secara negara, maka akan berdampak buruk bagi Jokowi.
"Jadi beban karena predikat ketum partai ternyata ilegal sehingga bisa menurunkan citra dan kepercayaan publik pada Jokowi," tuturnya.
"Kalau enggak memperoleh berarti KLB tersebut dianggap pemerintah khususnya Kemenkumham bodong atau cacat prosedur."
Sebelumnya, Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat di Deli Serdang, berhasil melengserkan kubu Cikeas. KLB Demokrat tersebut digelar di Hotel The Hill Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).
Hasilnya, Ketua Staf Kepresidenan (KSP), Jenderal TNI (Purn) Moeldoko dikukuhkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025 versi KLB yang digelar Jumat (5/3/2021).
Baca Juga: Mulai Hari Ini Partai Demokrat Terbelah Dua, Kemelut Bakal Panjang
"Menimbang dan seterusnya, memperhatikan dan seterusnya, menetapkan Jenderal (Purn) Dr Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa periode 2021-2025," kata pimpinan sidang yang dibacakan Jhoni Allen, dikutip dari SuaraSumut.com.
Sebelumnya, peserta KLB mengusulkan dua nama untuk kandidat Ketum Demokrat. Masing-masing, Marzuki Alie dan Moeldoko.