Profil Moeldoko, Terpilih jadi Ketua Partai Demokrat Versi KLB Sumut

Farah Nabilla Suara.Com
Jum'at, 05 Maret 2021 | 18:37 WIB
Profil Moeldoko, Terpilih jadi Ketua Partai Demokrat Versi KLB Sumut
Ketua Umum Partai Demokrat, Moeldoko, versi KLB Deli Serang, Sumatera Utara. [Dok.Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Profil Moeldoko yang baru saja terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa Deli Serdang tengah ramai dibicarakan.

KLB Demokrat menunjuk Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2012 – 2025. Kongres tersebut dilaksanakan pada hari ini, Jumat (5/3/2021) di The Hill Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

Peserta Kongres mengusulkan dua nama antara lain Marzuki Alie dan Moeldoko. Namun didasari voting yang dilakukan dalam Kongres Luar Biasa (KLB) ini memutuskan Ketua Staf Presiden Moeldoko sebagai Ketua Umum terpilih sedangkan Marzukie Alie terpilih menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Demokrtat pada periode 2021 – 2025. Setelah terpilih menjadi Ketua Partai Demokrat, Moeldoko langsung menyampaikan sambutannya melalui telepon.

Lantas bagaimana sepak terjang karier Moeldoko dari militer hingga pemerintahan? Informasi lebih lengkapnya simak Profil Moeldoko berikut ini.

Baca Juga: Keras! Demokrat Siak Tolak Moeldoko Jadi Ketua Umum Versi KLB

Profil Moeldoko

Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko lahir di Kediri, Jawa Timur pada tanggal 8 Juli 1957, saat ini berusia 63 tahun. Moeldoko merupakan salah satu tokoh militer yang menjabat sebagai Ketua Staf Presiden yang dilantik sejak tanggal 17 Januari 2018 hingga saat ini dan Ketua Umum terpilih Partai Demokrat periode 2021 – 2024.

Moeldoko merupakan anak bungsu dari 12 bersaudara. Ia merupakan anak dari pasangan Moestaman dan Mas’fuah. Ia menikah dengan Koesni Harningsih dan memiliki dua orang anak yang bernama Randy Bimantoro dan Joanina Rachma.

Sejak kecil, Moeldoko hidup dengan kekurangan yang jauh dari pusat kota. Kemudian Moeldoko berhasil untuk memasuki Akademi Militer.

Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko (tengah) bersiap memberikan keterangan pers di rumahnya di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/2/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko (tengah) bersiap memberikan keterangan pers di rumahnya di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/2/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Karier Militer Moeldoko

Baca Juga: AHY: Sejak Awal Motif Moeldoko Ingin Ambil Alih Partai Demokrat

Moeldoko merupakan alumni dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) tahun 1981 dengan predikat terbaik dan meraih penghargaan Bintang Adhi Makayasa.

Selama berada di militer ia telah memperoleh tanda jasa antara lain: Bintang Dharma, Bintang Bhayangkara Utama, Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, Satya Lencana Dharma Santala, Satya Lencana Kesetiaan XXIV tahun, Satya Lencana Kesetiaan XIV tahun, Satya Lencana Kesetiaan VIII tahun, Satya Lencana Seroja, Satya Lencana Wira Dharma, dan Satya Widya Sista.

Moeldoko pernah terlibat dalam beberapa penugasan seperti Operasi Seroja Timor-Timur (1984) Konga Garuda XI/A, Selandia Baru (1983 dan 1987), Singapura-Jepang (1991), Irak-Kuwait (1992).

Pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Moeldoko menjabat sebagai Direktur Doktrin Kodiklat TNI AD dan Kepala Staf Komando Daerah Militer Jakarta Raya (Kasdam Jaya).

Pada tahun 2010, Moeldoko menjabat sebagai Pangdiv 1/Kostrad, Pangdam XII/Tanjungpura, dan Pangdam III/Siliwangi. Pada tahun 2013, Moeldoko menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) dan akhirnya menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Panglima TNI Jenderal Moeldoko  meresmikan penggabungan Detasemen Khusus 81 dari Kopassus, Detasemen Jala Mangkara dari TNI Angkatan Laut, Detasemen Satuan Bravo dari TNI Angkatan Udara,  di Monas, Selasa (9/6). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Panglima TNI Jenderal Moeldoko meresmikan penggabungan Detasemen Khusus 81 dari Kopassus, Detasemen Jala Mangkara dari TNI Angkatan Laut, Detasemen Satuan Bravo dari TNI Angkatan Udara, di Monas, Selasa (9/6). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]

Pendidikan Moeldoko

Selain lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri), Moeldoko pernah mengeyam pendidikan di Universitas Indonesia.

Pada tahun 15 Januari 2014, ia meraih gelar doktor pada program Pascasarjana Ilmu Administrasi FISIP Universitas Indonesia dengan judul “Kebijakan dan Scenario Planning Pengelolaan Kawasan Perbatasan di Indonesia (Studi Kasus Perbatasan Darat di Kalimantan)”. Ia lulus dengan mendapatkan predikat sangat memuaskan.

Kepala Staf Kepresidenan

Sebelum menjabat sebagai Kepala Staf Presiden, pada 26 Desember 2016 ia terjun  ke dalam politik dengan bergabung ke dalam Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan menjadi Wakil Ketua Dewan Pembina.

Kemudian pada tanggal 17 Januari 2018, Moeldoko menggantikan Teten Masduki menjadi Kepala Staf Kepresidenan (KSP) oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ia kemudian meneruskan jabatannya sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP) dibawah pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Kegiatan Lainnya

Moeldoko mendirikan M Foundation yang merupakan sebuah yayasan yang berfokus kepada kegiatan sosial dalam memberikan bantuan pendidikan kepada anak – anak yatim hingga masuk ke perguruan tinggi.

Ia juga mendirikan Masjid Dr. H. Moeldoko yang terletak di dalam kompleks Islamic Center di perbatasan Jombang dan Kediri. Masjid tersebut juga dilengkapi dengan panti asuhan, madrasah, dan taman pendidikan Al-Quran. 

Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI